TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBER - Lapak penjualan hewan kurban mulai bermunculan, khususnya di sepanjang Jalan Teuku Umar, Kelurahan Tegalbesar, Kecamatan Kaliwates, Jember, Rabu (21/6/2023).
Pasar hewan kurban dadakan tersebut selalu muncul setiap kali menjelang Hari Raya Idul Adha. Pantauan di lapangan, ada 10 kios ternak kambing yang berkumpul di sebelah timur SPBU Tegalbesar Jember.
Selain itu, juga ada tujuh lapak hewan kurban di depan Kantor Pembangkit Listrik Negara Unit Layanan Tranmisi dan Gardu (ULTG) Tegalbesar, jalan yang sama.
"Ini adalah tahun ke empat, kami berjualan hewan kurban di pinggir jalan ini. Dan saya baru buka lapak ini baru kemarin jualannya," kata pedagang hewan kurban, Amad Hidayatulloh.
Menurutnya, kegiatan ini dilakukan setiap tahun sekali. Khususnya menjelang Hari Raya Idul Adha. Sebab di hari besar tersebut banyak orang memburu ternak untuk disembelih.
"Biasanya kami jualan di sini sampai sepuluh hari sampai hari ke tiga Idul Adha. Hal ini kami manfaatkan, untuk memudahkan orang muslim yang sedang mencari hewan kurban agar tidak bingung," kata Hidayat.
Beberapa jenis kambing yang dijual, kata dia, berupa jenis dormas, morino, etawa dan juga domba lokalan.
"Untuk etawanya masih belum datang ini. Mungkin besok, dombanya sudah datang ke sini," Imbuhnya.
Baca juga: Puluhan Anak Muda di Banyuwangi Rayakan Skateboarding Day dengan Main Bareng
Sementara harga hewan kurban yang dijual, kata kisaran Rp 2,1 juta hingga Rp 4,1 juta. Katanya, tergantung ukuran dan jenis kambingnya.
"Kalau untuk lokalan yang kisaran Rp 2,1 juta. Kalau etawa bisa sampai Rp 4 juta. Karena etawa paling mahal," paparnya.
Dia mengatakan keberadaan penjual ternak di pinggir jalan jelang Idul Adha paling banyak di Tegalbesar. Bahkan, kawasan ini dijuluki sentra hewan kurban.
"Karena paling banyak lapaknya. Dan keberadaan kami ada di pinggir jalan. Sehingga mudah dikenali orang, khususnya para pengendara yang melintas di Jalan Teuku umar," katanya.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jember, Elok Kristanti mengakui adanya fenomena lapak kambing dadakan jelang hari raya kurban.
Katanya, Pemerintah Kabupaten Jember juga berupaya melakukan pengecekan kesehatan hewan milik para pelapak dadakan tersebut.
"Kami juga semprotkan cairan disinfektan di kandang ternak mereka. Agar kesehatan hewan tetap terjamin, sehingga aman dikonsumsi jika sudah disembelih," katanya.
Hal ini dilakukan, lanjut Elok, untuk mencegah terjadinya penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta Lumpy Skin Disease (LSD).
"Karena penularan penyakit tersebut bisa menyerang hewan yang ngumpul jumlahnya banyak dalam satu tempat," pungkasnya.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
(Imam Nawawi/TribunJatimTimur.com)