TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Sebelum gabung Inter Milan, Benjamin Pavard sempat dapat permintaan dari pemain sayap Bayern Munchen, Kingsley Coman.

Permintaan tersebut adalah Benjamin Pavard tidak hijrah ke Inter Milan.

Diketahui, bek sayap Prancis tersebut gabung dengan Nerazzurri pada bursa transfer musim panas awal musim ini.

Sang pemain datang ke San Siro menjelang penutupan bursa transfer.

Baca juga: KPK Geledah Pendopo Lamongan dan Rumah Dinas Bupati, Ajudan Usir Wartawan

Laporan menyebut bahwa sejatinya Benjamin Pavard telah meminta pindah selama berbulan-bulan.

Kabarnya, Pavard melakukan “mogok kerja” untuk mencoba menekan Bayern agar menyelesaikan kesepakatan penjualannya ke Inter.

Pemain Prancis itu melewatkan beberapa hari pelatihan pada hari-hari sebelum jendela transfer ditutup.

Meskipun ada berita resmi mengenai sakit punggung dan perut, tampaknya pemain berusia 27 tahun itu ingin pindah.

Kabarnya, alasan Pavard setidaknya sebagian bersifat taktis. Meski mantan bek Stuttgart ini sering bermain sebagai bek kanan menyerang untuk Bayern, keinginannya adalah bermain secara eksklusif sebagai bek.

Jadi Pavard pindah ke tim di mana dia akan bermain di sisi kanan formasi tiga bek. Berpotensi menjadi peran yang ideal untuk atribut pemain Prancis itu.

Sementara itu, Inter Milan dibawah kepemimpinan Simone Inzaghi kerap menggunakan formasi tiga bek.

Sehingga Inter Milan bisa dianggap sebagai klub ideal untuk keinginan Benjamin Pavard.

Selain itu, dia telah dikaitkan dengan Inter pada bulan Januari, meskipun langkah itu tidak pernah terwujud.

Terdapat laporan bahwa Benjamin Pavard mendapat janji dari mantan Direktur Olahraga Bayern Hasan Salihamidzic mengizinkannya pergi selama jendela transfer musim panas awal musim 2023/2024.

Meski kepindahan tersebut terwujud, namun terdapat beberapa pihak yang tidak ingin Benjamin Pavard hijrah ke Inter Milan.