Pasien DBD Meninggal

2 Pasien DBD Meninggal Dunia di Awal Tahun 2024, Dinkes Tulungagung Ingatkan Bahaya Siklus 5 Tahunan

Editor: Sri Wahyunik
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Dinas Kesehatan Tulungagung Dr Kasil R

“Ada 18 pasien DBD dengan sebaran merata di wilayah Tulungagung. Artinya tidak terkumpul di satu kecamatan saja,” ungkap Desi.

Lanjut Desi, kedua pasien ini mengalami kondisi yang disebut Dengue Shock Syndrome (DSS).

DDS adalah kondisi infeksi virus dengue yang ditandai dengan gangguan sirkulasi, aliran darah ke seluruh jaringan menurun sehingga kekurangan oksigen.

Kondisi ini terjadi karena keterlambatan rujukan pada kedua pasien tersebut.

“Korban terakhir, anak berusia 17 tahun itu sempat pulang paksa dari Puskesmas. Padahal kami kuatkan supaya dirujuk ke rumah sakit,” ujar Desi.

Pasien sempat satu hari di rumah usai dibawa pulang secara paksa dari Puskesmas.

Namun keesokan harinya kondisinya memburuk dan dibawa ke rumah sakit.

Setelah di rumah sakit, kondisi pasien sudah terlalu parah hingga akhirnya meninggal dunia.

“Pasien meninggal Dunia pada hari Selasa (9/1/2024) kemarin. Kondisi karena terjadi keterlambatan rujukan,” ucap Desi.

Lebih jauh Desi mengatakan, Dinkes terus melakukan sosialisasi bahaya DBD kepada masyarakat, ditambah siklus 5 tahunan.

Namun penerimaan masyarakat berbeda sehingga masih ditemukan pasien baru dengan tren terus meningkat.

Hasil observasi selepas di sekitar rumah pasien selalu ditemukan jentik nyamuk.

“Jadi memang ada sumber penularan di sekitar rumah pasien. Ini yang kami sesalkan,” tegas Desi.

Dinas Kesehatan telah melakukan fogging (pengasapan) di sekitar rumah pasien, untuk membunuh nyamuk dewasa.

Sementara untuk mematikan jentik dan telur nyamuk hanya bisa dilakukan lewat PSN yang dilakukan seluruh warga.

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

(David Yohanes/TribunJatimTimur.com)