TRIBUNJATIMTIMUR.COM, PASURUAN - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Pasuruan memanggil Nur Salim (NS), Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal dan Kepala Dispendikbud Kabupaten Pasuruan Hasbullah (HS), Kamis (18/1/2024) siang.
Pemanggilan ini berkaitan dengan langkah Bawaslu yang sedang menelusuri dugaan kampanye terselubung yang diduga dilakukan oleh mantan Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf dan kini berstatus caleg DPR RI Dapil Jatim II dari PKB.
Gus Irsyad, sapaan akrab Bupati Pasuruan hadir dalam acara rakor HIMPAUDI dan IGTKI di sebuah rumah makan di kawasan Purwosari, akhir tahun kemarin. Mayoritas pesertanya adalah ASN. Belum diketahui pasti, siapa yang mengundang dan apa maksud tujuan kedatangannya itu.
NS, hadir sekira pukul 10.00 wib di Kantor Bawaslu Kabupaten Pasuruan. Ia diperiksa Bawaslu selama 2 jam lebih. Yang bersangkutan terlihat meninggalkan gedung Bawaslu sekira pukul 13.15 wib. Sementara itu, Kadispendikbud datang sekira pukul 13.20 wib.
Baca juga: Prediksi Skor dan Susunan Pemain Vietnam Vs Timnas Indonesia di Piala Asia 2023, Misi Bangkit 2 Tim
NS tidak banyak berkomentar setelah diperiksa Bawaslu. Ia terlihat bergegas masuk ke dalam mobil berplat merah dan meninggalkan Gedung Bawaslu. Dia juga sangat irit bicara saat dicecar sejumlah pertanyaan dari wartawan. “Silahkan tanyakan ke Bawaslu saja ya,” katanya.
Senada dengan NS, dan HS juga diperiksa sekira 2 jam. Selama itu, HS menjawab sekitar 40 pertanyaan yang diajukan Bawaslu. HS juga enggan berkomentar banyak. Dia menyerahkan semua jawaban yang ditanyakan Bawaslu. “Silahkan ke Bawaslu saja,” paparnya.
Ketua Bawaslu Kabupaten Pasuruan Arie Yunianto mengatakan, dari tahap penelusuran kemarin, pihaknya menaikkannya ke tahap klarifikasi. Ia mengaku, hari ini sudah memanggil beberapa pihak. Mulai dari Kabid hingga Kadispendikbud.
Baca juga: Kades di Pasuruan Dilaporkan ke Bawaslu Setelah Videonya Dukung PKB Viral di Medsos
“Hari ini, kami sudah memeriksa NS, sebagai Kabid dan HS, sebagai Kadispendikbud. Kami periksa dan klarifikasi yang bersangkutan terkait dengan perencanaan, pelaksanaan kegiatan rakor yang dihadiri caleg,” kata Arie, sapaan akrabnya.
Dia menyampaikan, prinsipnya NS mengetahui kehadiran caleg itu di waktu acara. Dalam perencanaan menjelang pelaksanaan kegiatan, tidak ada pembahasan akan ada kehadiran caleg DPR RI itu. Dia juga masuk dalam ruang acara saat caleg tersebut memberikan sambutan.
“Ya prinsinpnya dia tidak tahu kalau ada kehadiran caleg tersebut. Yang dia tahu, sejak awal, peserta rakor ini adalah guru HIMPAUDI dan IGTKI. NS tidak tahu kalau caleg itu hadir dalam acara itu. Ini yang sedang kami dalami,” ungkap Arie.
Dalam pemeriksaan HS, kata dia, diakui memang caleg bersama istrinya yang mantan Bunda PAUD itu datang dalam acara itu. Hanya saja, belum diketahui pasti siapa yang mengundang atau yang menginisiasi kedatangan caleg dalam acara itu.
Baca juga: Viral Kisah Cinta Pria Asal Probolinggo, Jalani LDR China-Indonesia, Beri Kejutan untuk Istri
“Itu yang sedang kami telusuri. Sebab, HS hanya mengakui ada komunikasi saja. Kami akan melakukan proses lebih lanjut untuk mengkaji hasil dari penelusuran dan klarifikasi hari ini. Hasil dari kajian itu akan menjadi dasar untuk menentukan langkah ke depannya,” terangnya.
Dia menjelaskan, acara rakor guru - guru ini disusupi oleh kegiatan kampanye politik seorang caleg. Nah, ini berkaitan dengan netralitas ASN. Menurut dia, ASN harus bersikap netral, jangan sampai terlibat dalam politik praktis karena sudah ada sanksi berat bagi mereka.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
(Galih Lintartika/TribunJatimTimur.com)