Minibus Terjun ke Jurang

SOSOK Sopir Fortuner yang Masuk Jurang di TNBTS Dikenal Ramah, Tetangga Langsung Takziah ke Malang

Editor: Sri Wahyunik
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah relawan dan petugas kesehatan mengangkat korban selamat untuk dirujuk ke rumah sakit saat laka maut di wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) di wilayah Jarak Ijo, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, di rumah sakit Sumber Sentosa, Senin (13/5/2024)

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, SURABAYA - Imriti Yasin Ali Rahbani (51) menjadi satu di antara empat orang korban tewas dalam kecelakaan tunggal mobil Toyota Fortuner terperosok di Jurang Lajing kawasan hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Coban Trisula, Desa Ngadas, Poncokusumo, Kabupaten Malang, Senin (13/5/2024) malam. 

Berdasarkan foto SIM yang beredar di medsos, korban tercatat berdomisili tinggal di Kelurahan Kedurus, Karang Pilang, Surabaya. 

Namun, pihak keluarga besar memutuskan agar seluruh korban tewas, dimakamkan di Gondanglegi, Kabupaten Malang. 

Ternyata, korban bersama suami dan anak-anaknya telah lama berpindah tempat tinggal di Gondanglegi, Kabupaten Malang. Dan tidak lagi tinggal di alamat Kota Surabaya. 

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua RT 01 RW 05, Kelurahan Kedurus, Slamet Widodo (75) saat ditemui TribunJatim.com di rumahnya, pada Selasa (14/5/2024).

Menurut kakek 10 cucu itu, korban beserta suaminya tidak lagi tinggal di permukimannya sejak enam tahun lalu. 

Namun, rumah berlantai dua berdinding warna abu-abu, dan berpagar teralis besi warna putih itu, masih merupakan aset dengan kepemilikan sah atas nama korban dan suaminya. 

Sesekali, manakala ada keperluan di Kota Surabaya. Imriti menyempatkan diri singgah di rumah tersebut, dan menyapa para tetangga di sekitar rumah. 

"Iya beliau pernah tinggal di sini, sebentar. Terus beliau izin mudik di Malang. Dan sekarang tinggal di Malang. Sudah ada 5-6 tahun lalu tinggal di Malang terus. Jarang ke sini. Iya menetap di sana," katanya saat ditemui TribunJatim.com, di kediamannya, Selasa (14/5/2024). 

Widodo mengungkapkan, Imriti memiliki suami bernama Sarkowi yang merupakan pengusaha jasa travel Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH), dan pernikahan mereka dikaruniai empat anak. 

Saat insiden kecelakaan tersebut terjadi. Suami Imriti; Sarkowi dan seorang anaknya yang nomor dua, sedang berada di Makkah. 

Selain sebagai pengusaha penyedia jasa KBIH. Widodo mengungkapkan, kedua pasangan suami istri itu, juga memiliki yayasan pendidikan yang mengelola SD, SMP, SMK dan pondok pesantren (Ponpes). 

"Punya yayasan sekolahan, SD, SMP, SMK, pesantren. Ya Bu Imriti itu, istrinya, suaminya Pak Sarkowi, sekarang ada di Mekkah dengan putranya. Dia punya KBIH (Pak Sarkowi). Iya pengusaha," katanya. 

Disinggung mengenai sosok dari Imriti. Widodo mengungkapkan, sosok korban sebagai pribadi yang ramah, baik dan santun. 

Artinya, Imriti senantiasa memiliki komunikasi yang baik dengan para tetangganya. Dan diketahui tidak pernah memiliki permasalahan dalam bentuk apa pun, dengan tetangga sekitar rumah. 

Halaman
12