Berita Pasuruan

SMKN 2 Sukorejo Pasuruan Mencetak 80 Persen Lulusan Diterima Dunia Kerja

Penulis: Galih Lintartika
Editor: Sri Wahyunik
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ujian kompetensi tata boga SMKN 2 Sukorejo, Pasuruan

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, PASURUAN - 80 persen lulusan SMKN 2 Sukorejo, Kabupaten Pasuruan, setiap tahunnya berhasil diterima di dunia kerja. 56 persen diantaranya sesuai dengan keilmuan yang didapatkannya di sekolah.  

Data ini menjadi bukti bahwa SMKN 2 Sukorejo mampu mencetak generasi muda bangsa yang siap pakai dalam dunia kerja setelah mereka lulus dari sekolah. 

Di sisi lain, ini menjadi bukti siswa-siswi SMKN 2 Sukorejo mengeyam kualitas pendidikan yang baik selama tiga tahun menempuh pendidikan di sekolah ini. 

Kepala Sekolah SMKN 2 Sukorejo Supandri mengaku bersyukur lulusan sekolah yang dipimpinnya ini mampu diterima di dunia kerja dengan jumlah yang cukup besar.  

Menurutnya, salah satu agenda besarnya saat diberi amanah menjabat di sekolah ini adalah memaksimalkan potensi anak didik agar bisa langsung diterima di dunia kerja. 

“Bonus demografi itu sudah bisa dirasakan sejak sekarang tanpa harus menunggu tahun 2045. Artinya, ini akan menjadi persoalan besar jika tidak dilakukan mitigasi," katanya, Kamis (30/5/2024). 

Dia mengatakan, dengan jumlah angkatan kerja yang besar tapi tidak ditunjang dengan jumlah lapangan pekerjaan yang juga besar akan membuat ketimpangan.  

"Konsekuensinya, dengan jumlah angkatan besar tapi lapangan pekerjaan terbatas maka persaingan dalam dunia kerja juga semakin ketat," tambahnya. 

Dan jika itu terjadi, kata dia, maka pekerja yang siap kerja dengan keahlian dan kemampuannya akan bertahan. Artinya, pekerja yang memiliki nilai lebih akan dipertahankan. 

"Pekerja yang tidak memiliki bekal keahlian yang cukup akan digeser secara perlahan. Maka, kami dari pihak sekolah bertanggung jawab untuk mempersiapkan bekal anak didik sebaik mungkin," terangnya. 

Menurutnya, ini juga menjadi bagian program pemerintah untuk menyiapkan generasi muda yang siap dalam dunia kerja dan menyongsong Indonesia Emas 2045. 

Maka kunci utamanya, kata dia, adalah menyiapkan generasi muda ini sebaik mungkin. Caranya, mengetahui minat dan potensi masing - masing anak didik di semua tingkatan. 

"Mulai seleksi minat anak didik. Di sekolah kami, ada beberapa jurusan, maka anak-anak harus memilih jurusan yang tepat agar tidak salah jurusan," ujarnya.

Di sekolahnya, ada beberapa jurusan di antaranya tehnik las, instalasi tenaga listrik, keperawatan, Desain Komunikasi Visual (DKV), tata boga. 

Semua jurusan ini dibutuhkan di dunia industri. Setelah tahap penjaringan minat selesai, lanjut dia, sekolah bersiap untuk menyiapkan kompetensinya dan keahlian siswa. 

Halaman
12