Dikutip TribunJabar.id dari laman Ikatan Ahli Urologi Indonesia (IAUI), batu ginjal memiliki beberapa jenis, tergantung zat pemicunya.
Jenis batu ginjal yang banyak terbentuk ialah kalsium oksalat, kalsium fosfat, batu asam urat, struvit, serta batu sistin.
Penderita batu ginjal bisa mengalami beberapa gejala seperti berikut:
- Nyeri hebat pada pinggang dan menjalar ke daerah perut sampai selangkangan
- Nyeri tumpul pada pinggang
- Nyeri saat buang air kecil Mual dan atau muntah
- Urine berdarah sehingga tampak merah muda atau merah
- Demam.
- Batu ginjal diidentifikasi melalui prosedur USG, foto rontgen, atau CT-scan. Penderita akan mendapat pengobatan dengan minum obat, terapi, atau operasi.
Berbeda dengan kristal garam atau gula
Sementara itu, dosen Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM), Indranova Suhendro mengungkapkan, batu cobek dan ulekan tidak mengandung senyawa pemicu batu ginjal.
"Kristal yang ada di dalam batu itu berbeda dengan kristal garam atau gula (pemicu batu ginjal)," jelasnya saat dihubungi Kompas.com, Senin.
Indranova menjelaskan, batu alam, batu kali, atau batu andesit yang dipakai membuat cobek dan ulek butuh suhu magmatik sekitar ribuan derajat untuk bisa mengubah padatan kristal batuan menjadi cairan.
Sebaliknya, kristal gula atau garam mudah larut dalam air.
Kondisi sekitar yang kering karena kekurangan air atau dehidrasi, membuat cairan gula dan garam akan cepat mengkristal kembali.
Indranova menambahkan, batu dari cobek tetap ada kemungkinan terkikis dan masuk dalam tubuh. Jika mineral batuan tersebut berada di dalam tubuh, lanjutnya, mineral itu selamanya akan tetap berupa padatan kecil yang tidak akan terkonsolidasi menjadi lebih besar.
"Karena dia tidak bisa larut dan tidak ada cairan yang dapat melekatkan," tambah dia.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran di Whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)