TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Pelatih Persija Jakarta, Carlos Pena dihadapkan pada dua pilihan di lini belakang, yakni antara bek asing atau aset emas.
Dalam beberapa laga terakhir, Carlos Pena memainkan formasi yang sama dengan pelatih Persija Jakarta sebelumnya, Thomas Doll, yakni 3-4-3.
Hasilnya, pelatih Spanyol itu terbilang sukses memainkan pola warisan Thomas Doll itu.
Di laga pertama, Macan Kemayoran mampu meraup kemenangan atas Barito Putera dengan skor 3-0.
Baca juga: Kesuksesan Carlos Pena Teruskan Warisan Thomas Doll di Persija, Catat 2 Cleansheet di Liga 1
Baca juga: Carlos Pena Buka Suara Soal Persaingan di Pos Kiper Persija, Andritany Tak Jadi Tergusur?
Sepanjang laga, pemain Persija Jakarta mampu menjalankan skema 3-4-3 yang disusun oleh Carlos Pena.
Pada laga kedua kontra Persita Tangerang, formasi yang sama juga dimainkan oleh Carlos Pena.
Namun, pada laga kali ini, Persija Jakarta gagal menang usai pertandingan berakhir dengan skor 0-0.
Meski gagal menang, terdapat satu hal menarik dari upaya Carlos Pena memainkan skema 3-4-3 di dua laga tersebut.
Hal menarik tersebut adalah dua catatan cleansheet yang dicatatkan oleh Persija Jakarta.
Tiga bek sejajar Carlos Pena yang mewarisi skema Thomas Doll terbukti menjadi komposisi jitu untuk Macan Kemayoran.
Muhammad Ferarri, Ondrej Kudela dan Rizky Ridho mampu bermain kompak di lini belakang Persija Jakarta.
Akan tetapi, yang jadi pertanyaan ialah, bagaimana dengan nasib bek anyar asal Brasil Persija Jakarta, Pedro Dias.
Dilansir dari TribunWow.com, dalam dua laga awal, Pedro Dias tak mendapatkan semenit pun dari Carlos Pena.
Hal ini serasa janggal mengingat statusnya yang merupakan pemain asing Macan Kemayoran yang harusnya langsung mendapatkan kepercayaan lebih.
Ditaksir, Carlos Pena tengah dilema karena harus memilih menyisihkan aset emas Persija Jakarta atau memainkan Pedro Dias.
Ya, sosok aset emas yang dimaksud siapa lagi kalau bukan Muhammad Ferarri.
Performa apiknya di beberpa musim terakhir baik di Persija Jakarta dan Timnas U23 Indonesia jadi dasar pertimbangan Carlos Pena lebih mempercayai Muhammad Ferarri ketimbang Pedro Dias.
Namun, tak menutup kemungkinan, di laga ketiga Persija Jakarta kontra Persis Solo, Pedro Dias bakal dimainkan starter menggantikan Ondrej Kudela atau Muhammad Ferarri.
Menarik dinantikan, keputusan apa yang akan diambil oleh Carlos Pena mengenai lini belakang Persija Jakarta.
Kesuksesan Carlos Pena Teruskan Warisan Thomas Doll di Persija, Catat 2 Cleansheet di Liga 1
Pelatih baru Persija Jakarta, Carlos Pena tampak sukses meneruskan warisan Thomas Doll, usai catatkan dua cleansheet di Liga 1.
Diketahui, Carlos Pena baru didatangkan Persija Jakarta pada bursa transfer awal musim 2024/2025.
Pelatih Spanyol itu datang untuk menggantikan Thomas Doll yang memutuskan hengkang pada akhir musim 2023/2024.
Kepergian Doll tak lepas dari performa kurang memuaskan Macan Kemayoran selama musim 2023/2024.
Padahal, saat awal Thomas Doll datang langsung berdampak positif buat Persija Jakarta.
Pemain bintang dan kelas dunia pun didatangkan pelatih asal Jerman itu ke Persija Jakarta di musim 2022/2023.
Di antaranya adalah Abdullah Yusuf Helal, Michael Krmencik, Ondrej Kudela dan Hanno Behrens.
Performa Persija Jakarta meningkat pesat di bawah asuhan Thomas Doll.
Klub berjuluk Tim Macan Kemayoran itu pun berhasil finish sebagai runner up di Liga 1 2022/2023.
Sayang, performa Persija Jakarta di bawah asuhan Thomas Doll mengalami penurunan di musim 2023/2024.
Selain itu, pemain yang didatangkan Thomas Doll seperti Abdullah Yusuf Helal, Michael Krmencik dan Hanno Behrens dilepas Persija Jakarta di akhir musim 2022/2023.
Hal itu lantaran performa ketiga pemain itu yang minor dan jauh dari ekspetasi.
Meski demikian, setidaknya masih ada beberapa warisan Thomas Doll yang dipakai oleh Carlos Pena.
Warisan tersebut tak lain tak bukan adalah formasi pemain yang kerap dipakai Thomas Doll untuk Persija Jakarta.
Thomas Doll acap kali memakai formasi tiga bek untuk klub kebanggaan The Jakmania tersebut.
Formasi tersebut di antaranya seperti 3-5-2 dan 3-4-3.
Formasi tersebut juga tampak dipakai oleh Carlos Pena di Persija Jakarta untuk perhelatan Liga 1 2024/2025.
Dilansir TribunWow.com dari laman Transfermarkt, formasi yang disukai oleh Carlos Pena adalah 4-2-3-1.
Formasi itu kerap ia pakai ketika melatih klub asal Thailand, Ratchaburi FC.
Ia juga memakai formasi empat bek tengah dengan formasi 4-3-3 ketika Persija Jakarta bermain di turnamen pramusim Piala Presiden 2024.
Namun, untuk Liga 1 2024/2025, pelatih asal Spanyol tersebut sudah dua kali memakai formasi 3-4-3 di Persija Jakarta.
Formasi itu pun berbuah manis untuk dua laga awal Persija Jakarta di Liga 1 2024/2025.
Persija Jakarta mencatatkan cleansheet di dua laga awalnya di Liga 1 2024/2025.
Yakni, menang Persija Jakarta menang 3-0 melawan Barito Putera di pekan perdana Liga 1 2024/2025, lalu imbang kontra Persita Tangerang 0-0.
Hasil kontras terlihat ketika Carlos Pena memakai formasi empat bek di Persija Jakarta di Piala Presiden 2024.
Di turnamen itu, Persija Jakarta adalah satu di antara tim dengan pertahanan terburuk karena kerap kebobolan di setiap laga.
Persija Jakarta kemasukan sembilan gol dari lima laga di Piala Presiden 2024.
Kini, solidnya lini belakang Persija Jakarta akan kembali diuji ketika berhadapan dengan Persis Solo di pekan ketiga Liga 1 2024/2025.
Persija Jakarta akan menjamu Persis Solo di Stadion Jakarta International Stadium, Sabtu (24/8/2024) pukul 19.00 WIB.
Menarik untuk dinantikan, apakah Carlos Pena akan memakai formasi favorit Thomas Doll di Persija Jakarta, yakni 3-4-3 saat berhadapan dengan Persis Solo di pekan ketiga Liga 1 2024/2025 mendatang.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran di Whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)