Muktamar Luar Biasa NU

Ketua PWNU Jatim Enggan Tanggapi Muktamar Luar Biasa NU 

Editor: Haorrahman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua PWNU Jatim KH. Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Jombang - Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH. Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin, tak mau menanggapi Muktamar Luar Biasa (MLB) NU. Ia menyebut, jika PWNU dan PBNU solid menjaga soliditas organisasi. 

Hal tersebut disampaikan Gus Kikin saat setelah Konferensi Pers dalam rangka Haul KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, di Gedung Yusuf Hasyim Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Minggu (22/12/2024). 

Pria yang juga menjadi pengasuh Ponpes Tebuireng Jombang ini mengatakan, jika membahas MLB, hanya PBNU yang bisa bicara terkait itu. 

"Soal MLB NU yang berhak berbicara itu sebenarnya adalah PBNU. Saya di PWNU ini berbicara soal MLB itu apa yang saya lihat saja," ucapnya. 

Baca juga: Tunnel Joyoboyo Buka Jelang Libur Nataru, Beli Tiket KBS Bisa di Terminal

Ia menegaskan jika pihaknya tidak bisa menanggapi, karena itu sudah masuk ranah PBNU. "Saya tidak bisa menanggapi karena itu memang PBNU lah yang yang bicara," ujarnya. 

Isu MLB NU sudah dimulai dengan agenda Pra MLB yang sudah dilakukan di beberapa tempat dan disebut mengundang beberapa PCNU. 

Baca juga: Peluang Cuan Baru, Konten Kreator Ini Sukses Beli Rumah Impian Berkat YouTube Shopping Affiliates

Terkait ada atau tidaknya PCNU yang ikut dalam Pra MLB itu, Gus Kikin melihat tidak ada PCNU di Jawa Timur yang terlibat. 

"Soal adanya instruksi atau tidak, sekali lagi kalau pembicaraan terkait MLB ini, itu biar PBNU saja. Saya di PWNU hanya mendengar saja instruksi dari PBNU apa. 

Supaya kita menyatu, supaya kita kembali lagi sadar, bahwa kita ini membangun ukhuwah dan itu sangat dibutuhkan bangsa," katanya. 

"Selama ini tidak ada yang ke saya apalagi bicara soal MLB. Terkait dengan kemungkinan PCNU yang ikut dalam MLB ini, saya melihatnya tidak ada ya. Tidak memerintahkan juga," ungkapnya melanjutkan. 

Bagi Gus Kikin, saat ini yang paling penting adalah menjaga soliditas organisasi bukan perpecahan. 

"Kita PWNU solid dengan PBNU kita berorganisasi harus mencari soliditas bukan mencari perpecahan. Semua organisasi pasti ingin mencari itu tidak hanya di PBNU semua pajak akan mencari itu," tambahnya.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(Anggit Pujie Widodo/TribunJatimTimur.com)