TRIBUNJATIMTIMUR.COM, KEDIRI - Pada awal tahun 2025 ini, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri mencatat ada lonjakan pada Penyakit mulut dan kuku (PMK). Hingga kini total ada 251 ekor sapi yang terjangkit. Sebanyak 24 ekor di antaranya dinyatakan mati.
Plt. Kepala DKPP Tutik Purwaningsih menjelaskan penyakit PMK kembali mewabah di wilayah Kabupaten Kediri puncaknya pada bulan November - Desember kemarin. Menurutnya disebabkan lantaran kondisi pergantian cuaca musim hujan sehingga virus yang dulu ada pada tahun 2022 kembali muncul.
Baca juga: Apresiasi Polres Probolinggo Gagalkan Distribusi Pupuk Subsidi, LIRA Siap Serahkan Data
"Secara nasional pada November kemarin virus ini muncul lagi dan mengalami kenaikan. Bedanya kalau tahun 2022 banyak sapi perah. Kalau sekarang sapi potong," jelasnya saat ditemui, Jumat (3/1/2025).
Tutik menyebut rata-rata hewan yang terjangkit saat ini adalah sapi yang belum menerima vaksin. Untuk mencegah perluasan wabah, pihaknya langsung menggencarkan vaksinasi pada hewan ternak sapi. Hingga kemarin total ada 1875 dosis vaksin yang telah disuntikkan kepada hewan di sejumlah Kecamatan di Kabupaten Kediri.
Baca juga: Jasad Pelajar yang Ditemukan Tewas di Sungai Probolinggo, Polisi Pastikan Bukan Korban Pembunuhan
"Alhamdulillah dari ratusan itu, 59 sapi tercatat sudah sembuh," jelasnya.
Meski begitu, pihaknya masih mengupayakan untuk menambah dropping vaksin kembali agar PMK pada hewan ternak tidak semakin banyak. Sembari menunggu, DKPP Kabupaten Kediri juga meminta kepada pemilik ternak untuk ikut melakukan pencegahan.
Caranya dengan menjaga kebersihan kandang dan ternak serta memberi pakan dengan baik agar tidak mudah terkena penyakit. Penyemprotan desinfentan secara mandiri juga dianjurkan kepada para peternak untuk terhindar dari penyakit.
Baca juga: Dibonceng Ibunya Naik Motor, Anak 3 Tahun Tewas Usai Tabrak Truk
"Intinya jangan panik, karena untuk kasus yang sekarang jika ternak sudah diberi vaksin PMK pada kasus pertama penyenbuhan akan lebih capat, sekitar 3 hari. Namun harus tetap di jaga kebersihan kandangnya. Kami terus upayakan agar penyakit ini bisa terus menurun dan tidak menyebar di Kabupaten Kediri," ungkapnya.
(Isya Anshori/TribunJatimTimur.com)