TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Persija Jakarta bisa melirik opsi pengganti Marko Simic selain rekan Maciej Gajos, yakni membajak bintang Arema FC.

Belakangan ini, Persija Jakarta sempat dikaitkan dengan salah satu pemain asing yang berposisi sebagai penyerang.

Adapun penyerang asing tersebut diketahui merupakan rekan dari gelandang Macan Kemayoran, Maciej Gajos.

Nama bomber yang disodorkan ke Persija terungkap setelah dua akun pundit sepak bola asal Lechia, Polandia, Slawomir Lapinski dan Tomek Hatta membeberkan identitasnya.

Baca juga: Persija Curi Kesempatan? Sinyal Moussa Sidibe Hengkang dari Persis Solo, Ada 2 Indikasi

Baca juga: Keseiusan PSBS Biak Hadapi Persija, Sampai Lakukan Perjalanan Lebih Cepat dari Biasanya

Bomber yang dimaksud tak lain adalah Lukasz Zwolinski, striker milik klub Liga 2 Polandia, Wisla Krakow.

"Ada rumor di Indonesia bahwa Zwoliński akan bergabung dengan Gajos di Persia Jakarta jika klub tersebut membuang satu pemain asing," tulis akun X Sławomir Łapiński, Rabu (8/1/2025).

Tak cuma itu, Sławomir Łapiński juga sempat merepost unggahan dari akun fans base Persija Jakarta yakni Semua Tentang Persija mengabarkan jika Lukasz Zwolinski telah memutus kontraknya dengan Wisla Krakow.

Padahal, kontraknya baru diteken awal musim lalu dan baru selesai pada 30 Juni 2026.

"Lukasz Zwolinski telah memutus kontrak dengan klubnya di Polandia demi bergabung dengan Persija.

Kini "bola" di tangan manajemen, pengen angkut atau dibiarin lewat kayak angin," tulis akun X Semua Tentang Persija yang diunggah ulang Sławomir Łapiński.

Sayang, Persija Jakarta nampaknya belum tertarik mengganti Marko Simic di paruh musim lalu.

Faktor perjudian soal adaptasi nampak jadi pertimbangan Carlos Pena di tengah ambisi Persija Jakarta kejar gelar juara musim ini.

Padahal saat itu, peluang Persija Jakarta untuk bisa mengamankan tanda tangannya terbuka lebar.

Tinggal bagaimana tawaran negosiasi kontrak dan gaji serta keputusan Persija Jakarta untuk melepas satu pemain asingnya.

Untuk harga pasaran Lukasz Zwolinski sendiri saat itu mencapai Rp 6,08 M per 5 Desember 2024 lalu.