Film

Film Petaka Gunung Gede, Adaptasi dari Kisah Nyata Pendakian Anak Muda Berujung Celaka

Editor: Sri Wahyunik
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PROMO FILM - Pemain Film Petaka Gunung Gede di Royal Plaza Surabaya, Minggu (9/2/2025). Petaka Gunung Gede merupakan film bergenre horor diangkat dari kisah nyata dua remaja saat mendaki Gunung Gede pada 2007.

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, SURABAYA - Petualangan pendakian yang menghadirkan kisah yang beragam ditayangkan Film Petaka Gunung Gede.

Film yang diadaptasi dari kisah nyata ini mengisahkan perjalanan emosional dua orang sahabat saat mendaki gunung.

Mengajak penonton merasakan seramnya petaka yang terjadi di Gunung Gede, Jawa Barat, jika menyalahi aturan saat dilanggar, maupun terkait pantangan yang berujung petaka.

Perjalanan pendakian Gunung Gede ini dilakoni dua pemain muda, Maya yang diperankan oleh Arla Ailani dan Ita diperankan Adzana Ashel.

Produser film Petaka Gunung Gede Chand Parwez Servia mengatakan, proses syuting dilakukan langsung di Gunung Gede.

Menyajikan visual lansekap keindahan pegunungan, dibalut dengan kisah horor menegangkan.

“Kisah ini tentang pendakian Maya dan Ita yang ke Gunung Gede tahun 2007. Cerita itu diangkat ke podcast dan ditonton lebih dari 17 juta kali,” ujarnya, Minggu sore (10/2/2025).

Di film ini membeberkan penjelasan tentang kejadian yang dialami Ita.

Pun dengan adegan-adegan yang menampilkan seramnya petaka yang terjadi di Gunung Gede jika menyalahi aturan pendakian.

Baca juga: Kenalkan Rekognisi Pembelajaran Masa Lampau ke UMKM di Batu, UT Malang Ingin Ekonomi Naik Kelas

Sementara Sutradara Azhar Kinoi Lubis menyebut, film ini juga menghadirkan sisi petualangan dan drama emosional dua remaja sekolah menengah atas.

“Terlepas dari apa yang dihadapi, kisah mereka menunjukkan sahabat sejati. Bahkan ketika alam mereka sudah berbeda,” ujarnya.

Bagi pemeran muda Adzana Ashel, film Petaka Gunung Gede menjadi film perdana bergenre horor sekaligus pengalaman mendaki gunung.

Menurutnya, menjadi sebuah tantangan sendiri kita proses syuting dilakukan di gunung.

Di balik olah fisik, ia menilai, ada kebersamaan antara pemeran maupun kru film.

“Ini film horor pertamaku, sekaligus mendaki gunung. Syutingnya benar-benar mendaki Jalur Putri, Gunung Gede. Teh Maya Azka banyak membantu untuk bisa memerankan dan menyampaikan cerita,” ujar Adzana.


Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(Nurika Anisa/TribunJatimTimur.com)