TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Banyuwangi - Penumpang kereta api pemberangkatan dan tujuan Kabupaten Banyuwangi meningkat setelah jalur Gumitir ditutup untuk perbaikan infrastruktur. Peningkatan cukup signifikan mencapai 12 persen.
Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember Cahyo Widiantoro menjelaskan, peningkatan terjadi baik untuk pemberangkatan hari aktif (weekday) maupun akhir pekan (weekend).
Jumlah penumpang harian untuk weekday meningkat sekitar 5 persen. Sementara saat weekend, peningkatan lebih tinggi hingga 12 persen.
Baca juga: Jalur Gumitir Ditutup, KA Pandanwangi Tambah Pemberhentian di Enam Stasiun di Banyuwangi
"Karena memang transportasi kereta api menjadi alternatif solusi masyarakat untuk mobilisasi ketika jalur darat ini ditutup," kata Cahyo di Stasiun Banyuwangi Kota, Kamis (7/8/2025).
Kereta api yang mengalami lonjakan penumpang adalah kereta ekonomi atau kereta yang memiliki gerbong ekonomi. Beberapa di antaranya KA Pandanwangi, Probowangi, Wijayakusuma, Logawa, Ijen Ekspres, Mutiara Timur, dan Blambangan Ekspres.
Baca juga: Pemuda 19 Tahun di Situbondo Edarkan 966 Butir Pil Koplo di Kalangan Pelajar
Dari kereta tersebut, peningkatan paling signifikan di kereta lokal KA Pandanwangi relasi Jember-Ketapang. Sebagai kereta bersubsidi, harga tiket kereta yang terjangkau menjadi idola para penumpang.
"Tentunya ini menjadi alternatif yang sangat terjangkau untuk masyarakat menggunakan transportasi kereta api," ujarnya.
Kenaikan jumlah penumpang membuat okupansi kereta api meningkat.
"Jadi biasanya di harian itu okupansinya mungkin 70 persen. Sekarang bisa naik 90 persen hingga hampir penuh," sambung dia.
Baca juga: Ibunda Wakil Wali Kota Surabaya Armuji Meninggal Dunia, Sejumlah Tokoh Hadir di Prosesi Pemakaman
Penutupan jalur Gumitir juga membuat KAI Daop 9 Jember menambah pemberhentian di enam stasiun di Kabupaten Banyuwangi per Senin (11/8/2025). Dengan demikian, kereta api lokal tersebut total berhenti di 18 stasiun di dua kabupaten tersebut.
Enam stasiun yang menjadi pemberhentian baru adalah Stasiun Ledokombo, Sempolan, Garahan, Glenmore, Sumberwadung, dan Argopuro.
Baca juga: Heboh Granat di Bondowoso Hingga Turunkan Gegana dan Pasang Police Line, Ternyata Hanya Korek Api
Penambahan pemberhentian KA Pandanwangi merupakan kebijakan untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat pasca ditutupnya jalur Gumitir.
Selain menjadi titik pemberhentian naik-turun, penumpang juga bisa membeli tiket di loket yang tersedia di enam stasiun tersebut. Pembelian tiket juga bisa dilakukan via aplikasi KAI Access.
Penambahan titik pemberhentian KA Pandanwangi akan berlangsung hingga 30 September 2025.
(TribunJatimTimur.com)