TRIBUNJATIMTIMUR.COM, LUMAJANG - Menteri Sosial Saifullah Yusuf menerapkan model pemberdayaan berbasis potensi lokal guna mengurangi ketergantungan keluarga penerima manfaat akan bantuan sosial alias bansos.
Di Lumajang, Kementerian Sosial akan melatih warga dari dua desa, yaitu Desa Ranuyoso, Kecamatan Ranuyoso, dan Desa Klanting, Kecamatan Sukodono, guna mengolah pelepah pisang menjadi produk dengan ekonomis tinggi.
Saifullah menuturkan jika potensi Lumajang sangat besar pada pengolahan komoditas pisang.
Ia mengajak masyarakat untuk mengolah produk yang berasal dari pisang lantaran luasan lahan pohon pisang di Lumajang mencapai lebih dari 5 ribu hektar.
"Lumajang merupakan sentra pisang. Maka sangat cocok dikembangkan model pemberdayaan berbasis pelepah pisang," beber Saifullah saat melakukan kunjungan kerja di Pendapa Arya Wiraraja Lumajang bertajuk diskusi transformasi sosial ekonomi masyarakat, Jumat (30/5/2025).
Pria yang akrab disapa Gus Ipul itu menambahkan, paradigma pengentasan kemiskinan kini diperkuat melalui pemberdayaan agar masyarakat dapat hidup mandiri.
'Bansos itu sementara, berdaya selamanya. Kini aspek pemberdayaan kita perkuat. Tujuannya jelas, agar bansos dan pemberdayaan berjalan seimbang. Jangan sampai keluarga penerima manfaat larut menikmati bantuan, tapi semangat bangkitnya hilang,” katanya.
Baca juga: Berikut Identitas Lengkap 16 Jemaah Haji Meninggal Asal Jawa Timur
Di sisi lain, Bupati Lumajang, Indah Amperawati Masdar menegaskan Lumajang siap menjadi daerah percontohan dalam transparansi dan akuntabilitas penyaluran bantuan sosial berbasis digital.
"Kolaborasi ini akan kami kawal dengan komitmen tinggi. Karena yang kami perjuangkan bukan hanya sekadar bantuan, tapi keadilan sosial yang bisa diakses semua warga, tanpa terkecuali," tandasnya.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)