Penanganan Stunting di Situbondo

Stunting Masih Tinggi di Situbondo,  Wabup Perioritaskan Intervensi Sensitif dan Spesifik

Penulis: Izi Hartono
Editor: Sri Wahyunik
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

STUNTING - Wakil Bupati Situbondo, Ulfiyah memaparkan persoalan stunting saat zoom meting penilaian strategi stunting bersama pihak Pemprov Jatim di ruang Intellegency Room Pemkab Situbondo,  Selasa ( 10/06/2025). Pemkab Situbondo menargetkan nol kasus angka stunting di kabupaten tersebut.

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, SITUBONDO - Angka stanting di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, ternyata masih tinggi.

Wakil Bupati Situbondo, Ulfiyah, membenarkan masih tingginya angka stunting di kabupaten tersebut.

Tingginya angka stunting, kata Ulfi, terjadi dikarenakan adanya perbedaan penilaian hasil survei yang dilakukan Pemkab Situbondo dan Provinsi Jawa Timur.

"Berdasarkan hasil survei Provinsi Jawa Timut yang dilakukan SSGI, angka stunting di Kabupaten Situbondo mencapai sebesar 10,6 persen. Sedangkan sesuai hasil survei yang dilakukan Pemkab Situbondo melalui EEGM angkanya mencapai 5,9 persen," ujarnya usai zoom meting penilaian strategi stunting bersama pihak Pemprov Jatim di Intellegency Room Pemkab Situbondo,  Selasa ( 10/06/2025).

Penilaian penanganan stunting itu, kata wabup asal Kecamatan Jangkar ini, untuk mengukur sejauh mana keseriusan Kabupaten Situbondo dalam menangani angka stunting tersebut.

"Kami telah melakukan aksi serentak pertama kali dilakukan pada bulan timbang Juli 2024 dengan jumlah balita sudah mencapai 100 persen," jelasnya.

Baca juga: Mayoritas Koperasi Desa di Banyuwangi Telah Berbadan Hukum, Persiapan Program Koperasi Merah Putih

Perempuan yang akrab dipanggil Mbak Ulfi ini menambahkan, prevalensi angka stunting di situbondo Tahun 2024  mencapai 10,6 persen. Angka ini lebih rendah dari Provinsi Jatim yang angkanya mencapai 14,7 persen.

"Berdasarkan indeks dari beberapa kabupaten di Jatim, Kabupaten Situbondo menduduki terendah di Jatim setelah Kabuaten Magetan," katanya.

Selama ini, sambungnya, Pemkab Situbondo dan desa telah melakukan intervensi penambahan anggaran yang secara terus menerus sejak tahun 2023 hingga 2025 ini

"Artinya, terkait penanganan angka stunting menginginkan Situbondo  zero," harapnya.

Selain  ada dua peogram perioritas intervensi, sambungnya,  yakni intervensi sensitif yang merupakan pengelolaan data yang terintegrasi, di antaranya pemanfaatan pekarangan, gemar memakan ikan, dan penyediaan air minum yang aman, pembangunan jamban dan pembangunan rumah tidak layak huni, serta pemberian insentif untuk kader posyandu, KB dan RT.

"Yang kedua kami ada intervensi yang spesifik, yaitu melalui program Berantas yang penangannya secara langsung dan penangam ibu hamil dan balita," bebernya.

Politisi PPP ini mengucapkan terima kasih karena telah diapresiasi memiliki rumah pemulihan gizi (RPG) yang satu satunya di Jawa Timur.

"Ya sarannya ada penambahan, sementara kondisi dokter spesialis sangat dibutuhkan. Sementara yang ada orang pengabdi untuk situbondo dan tidak ada bayaran yang lebih," ujarnya.

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)