TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Jember - Mantan atlet voli, Muhammad Salim, warga Desa Sidomulyo Kecamatan Silo, Jember, Jawa Timur, kini sukses beralih profesi menjadi peternak kambing dengan omzet mencapai puluhan juta rupiah setiap bulan.
Di lahan seluas setengah hektare di Dusun Curah Damar, Salim memelihara sekitar 460 ekor kambing di enam kandang. Jika dihitung dengan sistem kemitraan bersama petani desa, total kambing yang ia kelola mencapai 8.600 ekor. Tak heran, pria berusia 42 tahun ini dijuluki “Raja Domba Indonesia.”
Salim memulai usaha ternak pada 2005. Saat itu, ia meminjam kambing dari UPT Dinas Peternakan Jawa Timur dengan sistem setoran.
“Sistem setoran, ambil 5 ekor kambing betina dan 1 pejantan. Nanti harus dikembalikan 9 ekor. Kalau anak sudah berusia 3 bulan, wajib disetor ke Dinas,” jelasnya.
Ia meminjam 20 ekor kambing. Setelah dua tahun, setoran lunas, dan seluruh kambing resmi menjadi miliknya. Dari 20 ekor tersebut, populasinya berkembang menjadi 60 ekor, lalu bertambah menjadi 120 ekor.
Baca juga: Jelang Audit, Buruh Distributor Tepung di Jember Ditemukan Tewas Misterius di Mess Perusahaan
Sejak 2009, Salim menggandeng warga yang mayoritas petani sekitar dengan sistem gaduhan (bagi hasil). Skemanya sederhana, apabila kambing gaduhan melahirkan lima ekor, dua untuk Salim, dua untuk petani, dan satu dijual lalu hasilnya dibagi dua.
Kini, Salim bermitra dengan sekitar 160 petani di Desa Sidomulyo, memelihara 7.600 ekor kambing. Sementara 1.000 ekor kambing lainnya dirawat sendiri.
“Dalam sebulan paling sedikit saya menjual 260 ekor kambing. Keuntungan bersihnya sekitar Rp 19 juta, bahkan pernah mencapai Rp 26 juta tergantung harga pasar,” ungkapnya.
Permintaan terbesar datang menjelang Idul Adha. Bahkan, pondok pesantren di Bondowoso pernah memesan hingga 2.400 ekor untuk kurban.
Tidak hanya dijual di Jember, pasarnya kini di Bogor, Surabaya, Malang, hingga Samarinda. Pemasaran dilakukan lewat mulut ke mulut, rekomendasi dari UPT Peternakan, serta promosi melalui media sosial.
Baca juga: 288 Peserta Gerak Jalan Tanggul-Jember Tajemtra 2025 Diberangkatkan Naik Kereta Api Eksekutif Gratis
Jenis kambing yang ia pelihara beragam, mulai dari morino, dormas, teksel, sorpas, ekor besar, ekor singit, hingga kambing lokal.
Untuk harga kambing bervariasi. Kambing lokal sekitar Rp800 ribu - Rp1 juta per ekor, Jenis morino & teksel Rp 4,5 - Rp 5 juta per ekor.
Menurut Salim, kendala terbesar adalah penyediaan pakan saat musim kemarau.
“Kalau rambanan dari hutan tidak cukup, saya tambah pakan fermentasi dari jagung, katul, tetes tebu, dan ampas tahu,” jelasnya.
Salim mulai beternak saat berusia 22 tahun, setelah memutuskan berhenti dari dunia voli tingkat kabupaten.
Baca juga: Asisten Kepala Ritel Berjejaring di Jember Gelapkan Rp 37 Juta untuk Top Up Judi Online