Digitalisasi Bansos Banyuwangi

Kerahkan Kader Dasawisma, Lurah, Kades Camat, Hingga OPD, Percepat Pendaftaran Digitalisasi Bansos

Banyuwangi libatkan OPD, camat, lurah, hingga kader dasawisma untuk percepat pendaftaran digitalisasi bansos via aplikasi Perlinsos.

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Haorrahman
TribunJatimTimur.com/Aflahul Abidin
BANSOS: Kepala organisasi perangkat daerah di Banyuwangi mendaftarkan warga kurang mempu dalam program digitalisasi bansos. Memperluas cakupan pendaftaran, Banyuwangi mengerahkan kader Dasawisma, Lurah, serta Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menjadi agen Perlinsos. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Banyuwangi - Kabupaten Banyuwangi ditunjuk pemerintah pusat sebagai daerah percontohan nasional untuk program digitalisasi bantuan sosial (bansos). Sejak 18 September 2025, telah dilakukan uji coba pendaftaran bansos melalui aplikasi Portal Perlinsos (Perlindungan Sosial).

Untuk memperluas cakupan pendaftaran, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengerahkan kader Dasawisma, lurah, camat, kepala desa, hingga pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menjadi agen Perlinsos.

“Untuk mempercepat dan memperluas pendaftaran bansos, kami menambahkan agen Perlinsos. Kami libatkan seluruh kepala OPD, camat, lurah, kades, termasuk ribuan kader Dasawisma se-Banyuwangi. Dengan bantuan mereka, jumlah agen Perlinsos bisa mencapai sekitar 2.000 orang,” ujar Ipuk dalam Rakor Sinergitas Tiga Pilar di Banyuwangi, Selasa (23/9/2025).

Baca juga: Bandara Banyuwangi Kian Ramai, Penerbangan Surabaya-Banyuwangi Kembali Dibuka Mulai Besok

Sejak peluncuran hingga 23 September siang, tercatat 18.170 kepala keluarga telah terdaftar melalui sistem digitalisasi bansos.

Ipuk menjelaskan, langkah ini penting agar lebih banyak warga kurang mampu yang selama ini belum tercatat dalam sistem bisa segera masuk dalam data bansos.

“Harapannya, lebih banyak masyarakat yang seharusnya mendapat bantuan tetapi selama ini terlewat dari pendataan bisa terakomodasi. Padahal, sebenarnya mereka sangat layak. Ini yang menjadi prioritas kita juga,” tambahnya.

Program digitalisasi bansos melalui aplikasi Perlinsos dilakukan dengan dua cara. Pertama, mandiri melalui aplikasi Perlinsos. Warga bisa mendaftar langsung lewat aplikasi.

Baca juga: Banyuwangi Jadi Percontohan, Baznas RI Luncurkan Balai Ternak, Zmart, dan Ambulanis Gratis

Warga harus memiliki Identitas Kependudukan Digital (IKD) karena sistem terhubung langsung dengan data kependudukan.

Melalui agen Perlinsos. Agen akan mendatangi warga atau kelompok warga untuk membantu pendaftaran.

Alternatif lain, warga bisa datang langsung ke kantor desa, kelurahan, atau kecamatan untuk mendaftar.

Agen Perlinsos berasal dari berbagai elemen, mulai dari pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), operator data kemiskinan desa/kelurahan, hingga kader dasawisma.

Baca juga: Agenda Resmi UCI, 313 Pembalap Adu Nyali di Trek Ekstrem Banyuwangi Ijen Geopark Downhill 2025

Selain membantu pendaftaran, agen ini juga bertugas sosialisasi cara baru mendaftar bansos sehingga masyarakat lebih memahami mekanisme digitalisasi bansos.

Dengan sistem baru ini, pemerintah berharap agar proses pendaftaran bansos menjadi lebih mudah dan cepat, data penerima bantuan lebih tepat sasaran, masyarakat yang selama ini belum tercatat bisa segera masuk dalam sistem bantuan sosial.

“Keberadaan agen Perlinsos sangat penting, terutama bagi warga yang kesulitan mendaftar mandiri. Selain itu, mereka juga membantu mengedukasi masyarakat tentang cara baru mendapatkan bansos,” tambah Ipuk.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved