Berita Banyuwangi
Bapanas Pantau Penjualan Beras di Banyuwangi, Pastikan Harga Terkendali dan Stok Aman
Badan Pangan Nasional (Bapanas) memantau langsung penjualan beras di Kabupaten Banyuwangi, Rabu (12/11/2025).
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Haorrahman
Ringkasan Berita:
- Bapanas pantau langsung penjualan beras di Kabupaten Banyuwangi.
- Bapanas memastikan, harga beras di berbagai tingkat distribusi di Banyuwangi terkendali dan stok aman.
- Pemantauan digelar antara lain di lapak-lapak pedagang beras Pasar Banyuwangi, toko-toko distributor, dan swalayan modern.
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Banyuwangi - Badan Pangan Nasional (Bapanas) memantau langsung penjualan beras di Kabupaten Banyuwangi, Rabu (12/11/2025). Bapanas memastikan, harga beras di berbagai tingkat distribusi di Banyuwangi terkendali dan stok aman.
Pemantauan digelar antara lain di lapak-lapak pedagang beras Pasar Banyuwangi, toko-toko distributor, dan swalayan modern. Pemantauan dilakukan tim Bapanas bersama Satuan Tugas (Satgas) Pangan Kabupaten Banyuwangi.
Dalam pemantauan itu, tak ada pedagang yang menjual beras di atas harga eceran tertinggi (HET). Beberapa pedagang bahkan menjual beras di bawah harga yang ditetapkan oleh pemerintah itu.
Baca juga: Banyuwangi Surplus Beras 328 Ribu Ton dan Jagung 150 Ribu Ton
Pemerintah menetapkan HET beras masing-masing Rp 12.500 per kilogram (kg) untuk mutu stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP), Rp 13.500 per kg untuk mutu medium, dan Rp 14.900 untuk mutu premium.
“Hasil pantauan menunjukkan penjualan harga beras masih di bawah HET dan sesuai HET. Artinya aman untuk harga dan stoknya,” kata Rahmatia dari Satgas Pengendalian Harga Beras Pusat Bapanas.
Rahmatia mengatakan, pemantauan harga dan stok beras dilakukan untuk memastikan daya beli masyarakat dan inflasi terjaga. Sebagai bahan pangan utama, pergerakan harga beras akan berpengaruh signifikan terhadap daya beli dan inflasi.
Baca juga: Perkuat Pengamanan Laut Banyuwangi, Polresta Dapat Tambahan Kapal Cepat
“Ketika harga beras naik Rp 100 saja, dampaknya terhadap inflasi nasional jauh lebih besar dibandingkan kenaikan harga komoditas lain. Karena beras dikonsumsi setiap hari oleh hampir semua rumah tangga,” tambah Rahmatia.
Pengecekan terhadap stok beras di lapangan juga dianggap penting untuk memastikan program ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah pusat berjalan dengan baik. Menurut dia, stabilitas harga beras mencerminkan stabilitas pemerintahan.
“Di sisi lain, harga beras juga harus dijaga agar tidak terlalu rendah. Sebab hal itu akan merugikan petani. Pemerintah harus menyeimbangkan antara ahrga yang terjangkau bagi konsumen dan harga yang menguntungkan bagi petani,” tambah dia.
Baca juga: AirNav akan Pasang Sistem Navigasi Modern di Bandara Banyuwangi
Rahmatia menyebut, pemantauan dilakukan di berbagai daerah di Indonesia. Banyuwangi dipilih sebagai salah satu wilayah pemantauan sebab wilayah di ujung timur Pulau Jawa itu termasuk daerah yang dipantau indeks harga konsumen (IHK).
“Jawa Timur secara umum memilkiki peran ekstra penting dalam rantai pasok beras nasional. Provinsi ini juga dikukuhkan sebagai salah satu lumbung pangan terbesar di Indonesia,” ungkap dia.
(TribunJatimTimur.com)
| Perkuat Pengamanan Laut Banyuwangi, Polresta Dapat Tambahan Kapal Cepat |
|
|---|
| AirNav akan Pasang Sistem Navigasi Modern di Bandara Banyuwangi |
|
|---|
| Jasad Perempuan di Pantai Rowobendo Banyuwangi, Ternyata yang Hilang Tenggelam di Malang |
|
|---|
| CFD Banyuwangi Kian Ramai, Dilengkapi Layanan Publik dan Edukasi Kesehatan |
|
|---|
| Jasad Perempuan Hanya Kenakan Celana Dalam Ditemukan di Pantai Rowobendo Alas Purwo Banyuwangi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim-timur/foto/bank/originals/PANTAU-Tim-Badan-Pangan-Nasional-Bapanas-bersama-Satgas-Pangan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.