APBD Bondowoso 2026

TKD dan DBHCT Dipangkas, APBD Bondowoso 2026 Turun Jadi Rp 1,8 Triliun

APBD Bondowoso 2026 turun menjadi Rp1,8 triliun akibat berkurangnya dana transfer pusat Rp60 miliar. Pemerintah tetap prioritaskan infrastruktur.

|
Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Haorrahman
TribunJatimTimur.com/Sinca Ari Pangistu
EFISENSI: Sekretaris Daerah Bondowoso, Fathur Rozi, saat diwawancara awak media tentang pengurangan TKD dan DBHCHT tahun 2026 dari pemerintah pusat. Sekda diwawacarai usai menutup acara Latsar CPNS Golongan III di Aula Pemkab, Rabu (22/10/2025). 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Bondowoso - Pemkab Bondowoso memproyeksikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2026, mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Dari total APBD 2025 sebesar sekitar Rp 2 triliun, anggaran 2026 diperkirakan turun menjadi Rp 1,8 triliun.

Penurunan tersebut karena Dana Transfer Pusat ke daerah (TKD) berkurang sekitar Rp 60 miliar. 

Selain itu DBHCHT 2026 Bondowoso juga turun menjadi Rp 34 miliar dari tahun sebelumnya mencapai Rp 65 milar.

Meskipun demikian, pemerintah daerah mengatakan fokus utama tetap pada pembangunan infrastruktur dan pelayanan publik.

Baca juga: Pembangunan Jembatan Karangjati–Singkir Pasuruan Dikebut, Progres Capai 33,8 Persen

Sekretaris Daerah (Sekda) Bondowoso, Fathur Rozi, menjelaskan pemkab akan melakukan penyesuaian anggaran dengan tetap menjaga keberlanjutan program prioritas.

“Ada program-program prioritas dengan skala yang jelas, dan yang terpenting tidak mengganggu pelayanan kepada masyarakat. Semangatnya tetap di situ,” ujarnya, Rabu (22/10/2025).

Menurutnya penyesuaian dilakukan melalui efisiensi pada belanja rutin, seperti biaya air, listrik, telepon, perjalanan dinas, dan alat tulis kantor (ATK).

Baca juga: UMK Tujuh Daerah di Jatim Naik Rp 16.000 hingga 70.000 per November, Ini Daftarnya

“Kita tetap fokus pada infrastruktur, walaupun ada pengurangan. Tapi dari nilai total, sektor utama tetap infrastruktur,” tegasnya.

Dari total anggaran Rp1,8 triliun tersebut, pemerintah daerah akan melakukan efisiensi beberapa miliar rupiah untuk menyesuaikan kebutuhan prioritas dan menjaga keseimbangan fiskal daerah.

“Semangatnya adalah efisiensi tanpa mengurangi esensi pelayanan publik dan komitmen pembangunan,” pungkas Fathur Rozi.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved