Lirboyo Bersholawat
Ribuan Santri dan Jemaah Larut dalam Lirboyo Bersholawat 2025, Dihadiri Tokoh dan Ulama
Ribuan santri dan jemaah hadiri dalam Lirboyo Bersholawat 2025 di Kediri. Gubernur Khofifah sebut pesantren jadi kekuatan utama bangsa.
Penulis: Luthfi Husnika Maliyasail | Editor: Haorrahman
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Kediri - Ribuan santri dan jemaah Syekhermania memadati Lapangan Barat Muktamar Pondok Pesantren Lirboyo, Senin malam (20/10/2025).
Ribuan orang larut dalam lantunan sholawat dalam “Lirboyo Bersholawat 2025”, memperingati Hari Santri Nasional.
Hadir dalam acara tersebut Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati, Wakil Wali Kota Qowimuddin, Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf, serta para masayikh dan pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo.
Sejumlah ulama juga hadir di antaranya KH. Anwar Manshur, KH. Abdullah Kafabihi Mahrus, Ketua PWNU Jawa Timur KH. Abdul Hakim Mahfudz. Hadir pula Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin dan jajaran Forkopimda Kota Kediri.
Sholawat dipimpin oleh Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf. Alunan doa dan seruan “Allahu Allah” menggema hingga ke setiap sudut lapangan, menciptakan suasana haru dan penuh kebersamaan.
Baca juga: Kick Off Hari Santri 2025 di Banyuwangi, Canangkan Pesantren Aman Fokus Penguatan
Gubernur Khofifah mengatakan peran strategis pesantren dalam perjalanan bangsa Indonesia.
“Pesantren adalah soko guru pendidikan di Indonesia. Sebelum ada pendidikan formal, para ulama-lah yang mendidik anak bangsa dan menanamkan nilai cinta tanah air, hubbul waton minal iman,” ujar Khofifah.
Khofifah mengatakan kontribusi besar Pondok Pesantren Lirboyo yang telah melahirkan banyak alumni dan pesantren cabang di berbagai daerah, bahkan hingga mancanegara.
Baca juga: ASN Situbondo Kenakan Busana Santri, Peringati Hari Santri Nasional 2025
“Kalau bicara Lirboyo, bukan hanya Kediri. Ada Lirboyo di banyak daerah, bahkan di luar negeri. Ini bukti bahwa ekosistem pesantren sangat kuat,” tambahnya.
Selain peran pendidikan, Khofifah juga mengapresiasi inovasi Ponpes Lirboyo dalam menjaga lingkungan melalui pengelolaan sampah mandiri. Menurutnya, hal ini sejalan dengan program nasional yang menekankan pentingnya pengelolaan limbah terpadu.
“Di Lirboyo, pengolahan limbah dilakukan luar biasa. Sejalan dengan program Presiden Prabowo tentang pemilahan sampah. Dari sampah bisa jadi rupiah, bahkan barokah,” jelasnya.
Ketua Muslimat NU itu menambahkan, pondok pesantren menjadi contoh nyata gerakan ekonomi hijau berbasis komunitas.
“Sampaikan kepada dunia, dari Lirboyo lahir kekuatan menjaga lingkungan dan ekonomi pesantren yang luar biasa,” tegasnya.
Baca juga: Pameran Sejarah Peringati 115 Tahun Perjalanan Pondok Pesantren Lirboyo Kediri
Sementara Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati menilai pesantren memiliki peran penting dalam membentuk karakter masyarakat yang berakhlak dan religius.
“Pembangunan Kota Kediri tak lepas dari peran pesantren. Bersama para kiai dan santri, kami berkomitmen untuk terus berkolaborasi dan memberi manfaat bagi masyarakat,” tutur Vinanda.
Dia juga memohon doa dari para ulama agar pemerintahan di Kediri senantiasa mendapat keberkahan.
“Kami mohon doa para kiai agar roda pemerintahan di Kota Kediri selalu mendapat rahmat dan bimbingan Gusti Allah,” ujarnya.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.