Ponpes Ambruk di Sidoarjo
Lebih 24 Jam Masih Banyak Korban Terjebak dalam Kondisi Hidup di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny
Selama 24 jam lebih tim SAR terus berupaya evakuasi korban reruntuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo. Beberapa korban masih hidup.
Penulis: Mohammad Taufik | Editor: Haorrahman
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Sidoarjo - Upaya pencarian dan penyelamatan korban gedung tiga lantai Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, yang ambruk masih terus dilakukan hingga Selasa (30/9/2025) malam.
Tim gabungan Basarnas bersama berbagai instansi bekerja tanpa henti untuk mengevakuasi para korban yang masih terjebak di bawah reruntuhan. Diketahui masih banyak korban yang berada di bawah reruntuhan dalam kondisi hidup.
Menurut Nanang Sigit, SAR Mission Coordinator (SMC), sebagian korban yang tertimpa material bangunan masih dalam kondisi hidup, namun belum bisa dievakuasi karena terhimpit beton.
Baca juga: Evakuasi Korban Bangunan Tiga Lantai Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo Ambruk, 7 Santri Masih Terjebak
“Jumlahnya ada beberapa, termasuk yang masih bisa diajak komunikasi. Mereka bisa menerima makanan dan minuman yang kami berikan, tapi belum bisa dievakuasi,” jelas Nanang.
Petugas menemukan adanya respons dari korban saat dilakukan pemindaian dengan teknologi deteksi kehidupan. Beberapa korban masih mampu menggerakkan kaki atau anggota tubuh lain.
Baca juga: BREAKING NEWS: 3 Santri Tewas Akibat Bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, Ada yang Diamputasi
“Mereka merespons, artinya masih ada tanda-tanda kehidupan di bawah reruntuhan bangunan,” ujarnya.
Karena kondisi tersebut, tim SAR tidak merekomendasikan penggunaan alat berat. Langkah tersebut dikhawatirkan justru membahayakan korban yang masih selamat maupun petugas di lokasi. Sebagai gantinya, tim mencoba membuat lubang dari bawah untuk mencapai titik korban dan membuka jalur evakuasi.
Baca juga: Tanggapan Pengasuh Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Terkait Ambruknya Bangunan Tiga Lantai
Proses Evakuasi 24 Jam Nonstop
Operasi SAR sendiri telah dilakukan selama 24 jam nonstop dengan sistem bergantian setiap tiga jam. Kendala utama yang dihadapi adalah struktur bangunan yang rapuh dan tumpukan beton tebal yang menyulitkan pergerakan. Meski begitu, operasi tetap dilanjutkan dengan dukungan penuh dari berbagai unsur SAR.
Lebih dari seratus personel dikerahkan, termasuk dari Kantor SAR Surabaya, BPBD Jawa Timur, TNI-Polri, PMI, DAMKAR, hingga relawan dari sejumlah organisasi. Bantuan tambahan personel dan peralatan juga datang dari BSG (Basarnas Special Group), Kantor SAR Semarang, dan Kantor SAR Yogyakarta.
Baca juga: Evakuasi Berlanjut Hingga Malam, Masih Ada Puluhan Santri Terjebak Reruntuhan Ponpes Ambruk Sidoarjo
Peralatan yang digunakan meliputi perangkat ekstrikasi, SCBA (Self-Contained Breathing Apparatus), peralatan medis evakuasi, dan perlengkapan penyelamatan lainnya.
Hingga Selasa pagi, tim SAR berhasil mengevakuasi tiga korban selamat, menambah total korban selamat yang ditemukan tim menjadi 11 orang. Rinciannya:
Korban kesembilan ditemukan pukul 03.18 WIB di Site A1 dan dibawa ke RS Delta Surya.
Korban kesepuluh dievakuasi pukul 04.55 WIB dan korban kesebelas pukul 06.05 WIB, keduanya langsung dirujuk ke RSUD Sidoarjo.
Baca juga: FOTO-FOTO Suasana Evakuasi Santri yang Terjebak di Reruntuhan Bangunan Ponpes Sidoarjo Ambruk
Namun, dua korban terakhir yang sempat dirawat akhirnya meninggal dunia. Dengan demikian, jumlah korban meninggal dunia menjadi menjadi tiga orang.
Berdasarkan data sementara, terdapat 100 santri menjadi korban dalam peristiwa ini. Dari jumlah tersebut terdapat 88 orang berhasil menyelamatkan diri secara mandiri,
11 orang dievakuasi tim SAR gabungan, dan orang meninggal dunia.
Hingga malam ini Tim SAR masih melanjutkan operasi penyelamatan untuk mengevakuasi korban yang belum bisa ditarik keluar dari reruntuhan.
(TribunJatimTimur.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.