Kuliner
Menikmati "Tutug Oncom" Makanan Khas Sunda di Kota Malang
Di Merjosari, Kota Malang, terdapat sepasang pasangan suami istri membuka usaha kuliner Nasi Tutug Oncom.
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Malang - Tatar Pasundan atau tanah Sunda identik dengan segudang kekayaan budaya dan kuliner yang menggugah selera.
Kuliner khas Sunda selalu cocok dengan lidah semua kalangan dan menjadi makanan favorit masyarakat Indonesia.
Salah satu makanan dari tanah Sunda yang berasal dari Tasikmalaya, Jawa Barat, yang terkenal akan cita rasa kelegitannya adalah Nasi Tutug Oncom atau Nasi TO.
Sesuai namanya, Tutug berasal dari bahasa Sunda yang artinya menumbuk. Sementara oncom merupakan makanan yang sudah di fermentasi terdiri dari kacang tanah, ampas tahu, ampas kedelai dan ampas kelapa.
Di rumah yang berlokasi di Jl.Joyo Tambaksari No.30H RT 01/RW 01 Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, terdapat sepasang pasangan suami istri membuka usaha kuliner Nasi Tutug Oncom.
Mereka adalah Qurotu Ak Yoenita (37) dan Mohammad Syaiful (36), yang memulai usaha kuliner ini sejak 2021.
Melihat peluang yang sangat besar dikarenakan tidak adanya penjual nasi tutug oncom di Kota Malang, Qurotu memiliki inisiatif untuk membuka usaha kuliner menggiurkan yang satu ini.
Ia memperoleh bahan baku oncom dari adiknya yang tinggal menetap di Tasikmalaya.
"Saya mendapatkan bahan oncom dari adik saya yang tinggal di Tasikmalaya. Untuk pengirimannya agar tidak basi, adik saya memasaknya terlebih dahulu sampai benar-benar matang. Kalau proses masaknya baik, dapat bertahan hingga sebulan," tutur Qurotu, Rabu (7/12/2022).
"Pengirimannya membutuhkan waktu 3 hari dengan harga oncom 1 kilogram Rp 150.000," tuturnya.
Untuk pemesanannya, Qurotu menggunakan sistem online dan offline.
"Saya menggunakan 2 sistem dalam menerima orderan. Yang pertama offline, pembeli datang langsung ke rumah saya. Kedua, melalui aplikasi online, pengemudi ojek online datang ke rumah saya.
Menurut Qurotu, cara penyajian nasi tutug oncom sangat mudah dan sederhana.
"Oncom yang sudah dimasak dengan campuran kencur, cabe,garam, diaduk dengan nasi hangat. Untuk menu lauknya bisa sesuai selera masing- masing pribadi. Sambalnya kita menggunakan sambal goang khas sunda," tuturnya.
Untuk harganya sangat terjangkau mulai dari Rp 11.000-Rp 30.000.
Keunikan dari usaha kuliner rumahan yang digeluti Qurotu bersama sang suami adalah terletak pada menu lauk ayam dan tempe, pembeli bisa memilih ingin dibakar,digoreng atau dibacem.
Yang menjadi menu favorit pelanggan yaitu nasi tutug oncom ayam (bakar, bacem, goreng). Melalui aplikasi online, menu ini ludes terjual hingga 211.
Selain itu, ada menu lain yang tak kalah menarik yaitu nasi tutug oncom kulit goreng, ketika kulit goreng dimakan bunyi krenyes menyatu didalam mulut.
Wanita asal Kota Malang ini, mampu meraup pundi-pundi rupiah sebesar Rp 1.500.000-Rp 3.000.000 per bulan.
"Penghasilan kira-kira Rp 1.500.000 - Rp 3.000.000 tergantung dari pesanan juga," tuturnya.
Dalam sehari, Qurotu mampu menghabiskan nasi tutug oncom sebesar 5 kilogram.
Pengemudi ojek online bernama Mohammad Sugeng menerima orderan tutug oncom sebanyak 3 orderan. Ia mengatakan sering menerima orderan tutug oncom ini.
(Septyana Cahyani Eka Saputri/TribunJatimTimur.com)