Berita Jember
Pemkab Jember Kembali Gelar Audit Stunting Untuk Terus Menekan Kasus Stunting
Pemkab Jember melakukan audit stunting sebagai salah satu cara menekan angka kasus stunting di kabupaten tersebut
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Jember – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember kembali menggelar kegiatan Audit Stunting. Kegiatan yang digelar, Kamis (8/12/2022) ini merupakan Audit Stunting II, yang dibarengkan dengan kegiatan diseminasi, serta rencana tindak lanjut.
Sebelumnya Audit Stunting I dilakukan pada Mei 2022 lalu. Audit Stunting II ini melibatkan 2.079 orang, mulai dari Tim Pendamping Keluarga (TPK), Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tingkat desa, kecamatan, hingga kabupaten, para kepala desa, lurah, dan camat, juga analis.
“Ini merupakan Audit Stunting II. Dari kegiatan ini nantinya diharapkan muncul rekomendasi untuk membuat kebijakan penurunan kasus stunting di Kabupaten Jember, satu di antaranya itu,” ujar Sekretaris TPPS Kabupaten Jember Suprihandoko.
Supri yang juga Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jember itu menambahkan, setelah Audit Stunting II itu juga bisa mewujudkan beberapa rekomendasi dari Audit Stunting I, seperti terpenuhinya alat timbang standar Kementerian Kesehatan di setiap Posyandu di Kabupaten Jember.
“Juga ada verifikasi dan validasi data perilaku hidup bersih sehat di keluarga berisiko stunting. Juga ada penanganan medis secara dini kepada keluarga berisiko stunting,” tegas Supri.
Supri menambahkan, untuk menurunkan angka kasus stunting di Jember, TPPS telah melakukan berbagai cara, termasuk di Tahun 2022 ini. Setidaknya lima kegiatan tematik untuk penurunan stunting ini dilakukan, antara lain mini lokakarya di 31 kecamatan untuk berkoordinasi perihal hasil temuan kasus.
Kemudian ada audit stunting, rembuk stunting tingkat desa, dan kegiatan, juga pembentukan TPK. Supri menyebut, ada 5.625 orang TPK se-Kabupaten Jember di 31 kecamatan.
“Juga ada lokakarya di tingkat kecamatan dan desa. Di situ ada berbagi pengalaman, juga cara memecahkan atau mencari solusi atas kasus stunting yang ditemukan. Sehingga dari situ diharapkan, kasus stunting bisa dikendalikan. Termasuk pemantauan keluarga berisiko stunting. Harapan besarnya tentu menuju zero stunting di Kabupaten Jember,” tegas Supri.
Sampai menjelang akhir Tahun 2022 ini, prevalensi angka stunting di Kabupaten Jember sudah mencapai 6,14 persen dari jumlah balita di Jember.
(Sri Wahyunik/TribunJatimTimur.com)