Berita Lumajang

Gunung Semeru Kembali Keluarkan 20 Kali Letusan Asap Disertai Suara Gemuruh, Warga Tidak Perlu Panik

Gunung Semeru kembali mengeluarkan asap di atas puncaknya, namun BPBD Lumajang meminta warga tidak usah panik, dan tetap berhati-hati

Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/PVMBG Pos Pantau Gunung Semeru
Gunung Semeru kembali menunjukkan aktivitas fluktuatif yakni mengalami letusan dengan tinggi kolom 800 meter di atas puncak, 4476 meter di atas permukaan laut pada Senin (23/1/2023). 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Lumajang - Gunung Semeru (3.676 Mdpl) kembali menunjukkan aktivitas fluktuatif. Terbaru, gunung api tertinggi di Pulau Jawa itu mengalami letusan dengan tinggi kolom 800 meter di atas puncak, 4476 meter di atas permukaan laut pada Senin (23/1/2023).

PVMBG Pos Pengamatan Gunung Semeru mencatat erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 19 mm dan durasi 79 detik. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur laut.

Petugas Lapang Pos Pengamatan Gunung Semeru, Ghufro Alwi melaporkan letusan asap tersebut terjadi berkali-kali dan terlihat jelas saat cuaca cerah.

"Terdengar beberapa kali suara gemuruh letusan," tulisnya dalam laporan resmi yang dibuat PVMBG.

Dari segi aktivitas kegempaan, Gunung Semeru hingga siang tadi telah mengeluarkan letusan sebanyak 20 kali dengan amplitudo 11-22 mm berdurasi 60 hingga 126 detik. Letusan juga disertai aktivitas tektonik dalam terpantau sebanyak 4 kali dengan amplitudo 6 hingga 25 mm berdurasi 37 hingga 100 detik.

PVMBG tetap merekomendasikan agar tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak.

"Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilomete dari puncak," paparnya.

Sementara itu, Kabid Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang Wawan Hadi Siswoyo memastikan aktivitas Gunung Semeru masih terpantau fluktuatif seperti biasa. Ia meminta masyarakat agar tidak panik.

Kendati demikian, lantaran musim hujan belum berakhir, ia mengingatkan potensi beragam bencana hidrometeorologi di aliran sungai Besuk Kobokan masih bisa saja terjadi.

"Kalau di sekitar Gunung Semeru potensinya masih sama. APG dan lahar dingin. Selalu antisipasi. Karena himbauan BMKG ternyata juga terjadi. Tidak hanya di Lumajang saja, tetapi juga hampir seluruh wilayah di Jatim terdampak,” tutupnya.


(M Erwin Wicaksono/TribunJatimTimur.com)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved