Berita Lumajang

Tertipu Tawaran Pekerjaan, Nasib 12 Warga Lumajang Terkatung-katung dan Hidup Tanpa Uang di Medan

12 warga Lumajang bisa berhasil selamat kembali ke kampung mereka setelah nasibnya terkatung-katung di Medan, akibat dijanjikan pekerjaan

Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Erwin Wicaksono
Warga Lumajang yang selamat kembali di Lumajang setelah terkatung-katung belasan hari di Medan 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Lumajang - 12 orang warga Kabupaten Lumajang dilaporkan nasibnya sedang terkatung-katung di Medan Sumatera Utara setelah gagal mendapat pekerjaan yang dijanjikan seseorang. Nasib mereka kemudian viral di media sosial

Kapolres Lumajang AKBP Boy Jeckson Situmorang menjelaskan usai menerima informasi tersebut, pihaknya melakukan langkah-langkah untuk menelusuri mereka apakah benar warga Lumajang.

Dari Bhabinkamtibmas kemudian mengkonfirmasi jika belasan tenaga kerja tersebut merupakan warga dari Kecamatan Jatiroto, Rowokangkung dan Randuagung

Selanjutnya Pemkab beserta Polres Lumajang berkoordinasi memulangkan para tenaga kerja tersebut. Boy memastikan saat ini belasan tenaga kerja tersebut telah kembali ke Lumajang. Mereka dipulangkan lewat perjalanan darat dari Medan Sumatera Utara.

"Kami menerima kepulangan 12 tenaga kerja Lumajang yang dibawa ke Sumatera Utara. Mereka awalnya viral karena minta pulang ke Lumajang. Karena ternyata mereka tidak mendapatkan (pekerjaan) yang dijanjikan oleh oknum yang membawa kerja. Mereka di sana ternyata tidak mendapat pekerjaan dan tidak membawa uang sepeser pun," ujar Boy saat menyambut kepulangan warganya di Polres Lumajang, Rabu (1/2/2023).

Boy menambahkan, pihaknya akan menelusuri oknum yang menawari pekejaan belasan warga Lumajang tersebut ke Sumatera Utara. Polisi mengaku telah mengantongi identitas oknum penyalur tenaga kerja tersebut. Kabarnya berasal dari Banyuwangi.

"Oknum yang merekrut berinisial J akan kami telusuri dan kita cari untuk memberikan klarifikasi mengenai perbuatan yang dilakukan," jelasnya.

Sementara itu, salah satu tenaga kerja bernama Hasan (45) warga Randuagung, Lumajang bercerita jika awalnya mereka dijanjikan pekerjaan sebagai pemotong tebu dengan bayaran Rp 150 ribu setiap pemotongan tebu dilakukan.

"Kita awalnnya ditawari kerja dengan kontrak 80 hari kerja dan janji-janji surga. Namun tidak sesuai dan kami minta untuk dipulangkan. Ternyata J ini tidak memberi ongkos," katanya.

Saat terkatung-katung di Medan tanpa kepastian, Hasan bersama temannya tinggal di tepi-tepi jalan, berbekal uang seadanya. Hingga akhirnya pada hari ke-18 di Medan uang mereka habis dan membuat video minta dipulangkan ke Lumajang.

"Dulu hanya percaya saja karena juga butuh pekerjaan makanya berangkat," paparnya.

Kini, Hasan bersyukur bisa dapat kembali ke Kabupaten Lumajang.


(M Erwin Wicaksono/TribunJatimTimur.com)

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved