Berita Viral
Viral Kades Berambut Mohawk Warna-Warni di NTB, Jadi Idaman Karena Bacaan Al-Quran yang Merdu
Viral sosok kades penampilan nyentrik gaya rambut mohawk bak anak punk tapi punya suara merdu saat baca Quran, jadi idola warga.
TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Kembali viral di media sosial sosok kepala desa atau kades yang memiliki penampilan nyentrik.
Kali ini kades viral tersebut memiliki gaya rambut mohawk berwarna-warni layaknya anak punk, namun jadi idaman warga.
Pasalnya, kades tersebut memiliki suara merdu saat melantunkan ayat suci Al-Qur'an.
Sosok kades viral berpenampilan nyentik dan bersuara merdu tersebut diketahui bernama Dian Siswadi (37), Kades Sigerongan, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Baca juga: Polisi Geledah Rumah Pemuda yang Mati Usai Pesta Miras Oplosan di Jember
Dia mengklaim tetap bisa bekerja seperti biasa meski gaya rambutnya yang seperti anak punk itu menjadi sorotan.
Dalam unggahan video yang viral di media sosial, Siswadi tampak mengenakan seragam kepala desa warna cokelat di tengah keramaian sebuah acara, dengan model rambut mohawk berwarna merah layaknya anak punk.
Lantas, apa alasan Siswandi memotong rambutnya dengan gaya mohawk?
Saat dikonfirmasi Kompas.com (grup TribunStyle.com) terkait gaya rambutnya itu, Siswadi mengaku untuk menarik perhatian warga.
Tujuannya, supaya desanya terkenal di tengah masyarakat luas.
Siswadi menyebut, desanya tidak memiliki objek wisata yang terkenal.
Sehingga, pihaknya sulit untuk mempromosikan usaha ekonomi masyarakat.
Akhirnya, Siswadi memilih cara sensasi dengan memotong rambut model mohawk ala anak punk untuk membuat desanya terkenal.
"Memang betul membuat perhatian dengan penampilan, karena di desa saya ini tidak ada objek pariwisatanya.
Beda dengan desa yang ada objek wisatanya.
Kalau di desa saya apa, apa yang bisa saya lakukan untuk masyarakat," ujar Siswadi melalui sambungan telepon, Selasa (7/3/2023).
"Jadi saya sekedar membuat rambut saya, permainan warna rambut sajalah," kata dia.
Kades muda ini mengaku baru dua bulan membuat gaya rambut seperti itu.
Dengan gaya rambut yang tidak biasa dimiliki oleh seorang kades itu, Siswadi berharap desanya menjadi terkenal.
"Jadi desa saya tidak punya objek wisata, kan untuk penganggaran objek wisata ratusan juta mahal, sementara kan kalau saya ini hanya perlu modal Rp 70.000 untuk ke salon sudah bisa menghebohkan," kata Siswadi.
Siswadi juga berharap, ketika desanya sudah terkenal, usaha masyarakat di desa itu juga dikenal khalayak luas.
"Jadi itu kita harus promosi viral dulu, agar orang tahu Sigerongan di mana sih? apa sih yang ada di sana?
Kita ada home industry jajan opak-opak, budidaya usaha ikan hias terbesar (di Lombok)," kata Siswadi.
Siswadi berharap banyak orang yang akan mengunjungi desanya, sehingga ada perputaran ekonomi yang berdampak pada masyarakat.
Melalui postingan-postingan yang ada di akun @kadesmuda22, Kades gaul tersebut banyak mendapat pujian dari warganet.
Belakangan diketahui Kades tersebut ternyata memiliki pendidikan S2.
Tak hanya itu, Kades muda tersebut memiliki suara yang merdu ketika membaca Al Quran ataupun melakukan Adzan.
Selain itu, rambut Mohawk berwarna orange menjadi ciri khas Dian saat blusukan menyapa warganya.
Kisah Serupa Kades Bertato

Sebelumnya juga viral di media sosial, seorang Kepala Desa (Kades) memiliki banyak tato di tubuhnya.
Kades tersebut viral karena aksi demo beberapa waktu lalu yang meminta masa jabatan 9 tahun.
Dalam video yang beredar, sang kades tampak mengenakan seragam Aparatur Sipil Negara (ASN) terlihat melambaikan tangan namun terlihat tato di beberapa bagian tubuhnya.
Kades bertato itu ternyata bernama Hoho Alkaf, Kepala Desa Purwasaba, Kecamatan Mandiraja, Banjarnegara.
Mengutip Tribun Manado, Hoho Alkaf terpilih sebagai kepala desa pada 2019 lalu.
Saat pemilihan kades lalu, Hoho Alkaf mengalahkan dua kandidat yang lain.
"Selisih suara saya dengan lawan 1000-an, menang mutlak," katanya, dikutip dari TribunJateng.com, 10 september 2020.
"Saya dapat suara sekitar 1.900, sementara suara dua calon lain kalau digabung pun saya masih unggul," ujarnya dalam sebuah wawancara.
Hoho Alkaf sendiri mulai mentato tubuhnya sejak SMA.
Tato di tubuh Hoho Alkaf kini jumlahnya mencapai 30 motif.
Sebelum menjadi kades, Hoho Alkaf berlatar belakang sebagai kontraktor dan memiliki usaha penyewaan alat berat.
Almarhum ayah Hoho Alkaf, Siswoyo Siswo Harsono, pernah menjabat sebagai kades dan anggota DPRD Banjarnegara.
Menjabat sebagai kades, Hoho Alkaf mengaku memilih fokus membangun desa daripada menanggapi komentar miring dari publik.
Bahkan Hoho Alkaf menghibahkan satu unit mobil pribadi miliknya untuk operasional desa.
"Masyarakat kecil sangat terbebani kalau harus mengeluarkan biaya transportasi ke rumah sakit."
"Saya sudah serahkan surat-surat mobil ke desa," ujar Hoho Alkaf.
Rencananya di tahun 2023, Hoho Alkaf ingin membeli mobil untuk ambulans desa.
Tentu saja uang untuk membeli ambulans tersebut ia rogoh dari kocek pribadinya.
"Enggak pakai APBDes, karena terbatas, paling setahun Rp1 miliar."
"Untuk infrastruktur saja (APBDes) belum mencukupi, kurang banget," kata Hoho Alkaf.
Bahkan sebelum menjabat sebagai kades, Hoho Alkaf pernah mengaspal jalan desa dengan uang pribadinya.
Jalan aspal sepanjang sekitar 800-an meter yang menghubungkan warga antar dusun tersebut mulanya masih tanah.
Padahal akses tersebut penting untuk menunjang mobilitas warga.
Hoho membangun jalan selebar tiga meter yang hingga kini dapat dilalui oleh kendaraan roda empat.
Dulu biasa dimanja, Hoho Alkaf kini mengaku tulus mengabdikan dirinya untuk masyarakat desa.
"Jadi kades kan enggak ada apa-apanya, gaji Rp 3 juta ditambah penghasilan dari tanah desa."
"Buat kondangan atau biaya sosial lain saja tidak cukup," ujar Hoho Alkaf.
"Kades-kades terdahulu sudah baik, tapi saya akan berusaha lebih baik lagi," pungkasnya.
Aturan terkait kades yang memiliki tato?
Mengutip TribunJabar.id dari Kompas.com, Dirjen Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Eko Prasetyanto Purnomo Putro mengatakan, tidak ada aturan penampilan dalam syarat pendaftaran sebagai kepala desa.
Ia menyatakan, syarat calon kepala desa hanyalah minimal berusia 25 tahun, bersedia dicalonkan atau mencalonkan diri, minimal pendidikan terakhir setingkat SLTP atau SMP, serta patuh pada UUD dan Pancasila.
Aturan tersebut sesuai dengan pasal 33 Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
"Belum ada aturan eksplisit terkait penampilan," ujar Eko.
Ia menjelaskan, penampilan seorang calon kepala desa seharusnya bisa dilihat Panitia Pemilihan Kepala Desa pada saat pendaftaran.
Panitia Pemilihan Kepala Desa ini terdiri dari tim bentukan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan perwakilan dari pemerintah kota/kabupaten terkait.
Namun ia menambahkan, tidak ada alasan bagi panitia untuk menolak pendaftaran diri seorang calon kepala desa yang bertato.
"Sebenarnya, ini hanya etika," ungkapnya lagi.
Selain itu wargalah yang memiliki hak mencalonkan seseorang menjadi kepala desa.
Artinya, jika ada orang bertato yang mencalonkan diri atau diusulkan warganya untuk maju ke pemilihan kepala desa, pihak panitia tidak bisa mengeluarkan penolakan.
Ia juga menyebut penduduk desa yang berhak memilih kepala desa, sesuai Pasal 34.
Jadi, warga bisa saja memilih kepala desa yang memiliki tato.
Eko menambahkan, pemerintah daerah yang nanti akan menilai jika ada kepala desa bertato.
"Saat ini, (aturan calon kepala desa bertato) perlu menjadi masukan kita (di Kemendagri)," ungkapnya.
Namun menurut Eko, aturan penampilan bagi calon kepala desa sulit untuk dibuat.
Ia beralasan, tato bisa memiliki makna bagi suatu budaya, misalnya di Indonesia daerah timur.
Akibatnya, syarat pencalonan kepala desa hanya bisa diatur secara umum.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)
Berita Viral
Kades Viral
viral
NTB
Nusa Tenggara Barat
Mohawk
Al-Quran
TribunJatimTimur.com
Luky Setiyawan
Punk
Polres Probolinggo Fasilitasi Penjemputan Nenek Nortaji, Anak Janji Merawat |
![]() |
---|
Nenek Nortaji Bertemu Tiga Anak Kandunya di Panti Jompo Malang |
![]() |
---|
Viral Video Anak Usir Ibu Kandung di Probolinggo, Pemerintah Desa Buka Suara |
![]() |
---|
Anak Diduga Telantarkan Ibu di Probolinggo, Sebut Enggan Merawat |
![]() |
---|
Toko Miras di Malang yang Dipromosikan King Abdi Diperiksa Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.