Berita Jember

Miris, Pemain Sepak Bola Amputasi Masih Gunakan Tongkat Medis yang Mudah Patah

Atlet sepak bola amputasi berharap bisa memakai tongkat sport yang sesuai standar saat bertanding, supaya tidak mudah patah

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Imam Nawawi
Pemain sepak bola amputasi mengganti tongkat saat bermain di Piala Bupati Jember Cup 2023 di Stadion Notohadinegoro Jember, Rabu (15/3/2023) 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBER - Meski Tim Sepak Bola Amputasi Indonesia berhasil masuk rangking 22 Piala Dunia Tahun 2022, rupanya fasilitas olahraga atlet ini masih sangat minim.

Hal itu terlihat saat para atlet sepak bola amputasi yang merebutkan Piala Bupati Jember Cup 2023 di Stadion Notohadinegoro Jember, rupanya masih menggunakan tongkat medis untuk bertanding, Rabu (15/3/2023) 

Pantauan di lapangan, tongkat medis yang digunakan oleh pemain Persatuan Sepak Bola Amputasi Djember (Persaid) tiga kali patah, saat bertanding melawan Tim Banyuwangi pada babak pertama di turnamen ini.

Pelatih Persaid Rixhi Saputra mengatakan karena masih minimnya pembinaan dari pemerintah, terpaksa harus menggunakan tongkat medis yang masih jauh dari standar internasional.

"Kebanyakan kami mengunakan tingkat tidak standar, kebanyakan tongkat medis. Sementara kami sangat membutuhkan tongkat sport (olahraga)," tuturnya.

Sementara, kata dia, para pemain mayoritas belum mampu untuk membeli tongkat olahraga untuk sepak bola amputasi. Karena harganya cukup mahal. 

"Satu buah tongkat saja, harganya mencapai Rp 1.400.000 hingga Rp 2.400.000 per tongkat. sehingga kami menyiiasati dengan menggunakan tongkat medis, untuk menutupi kekurangan kami," imbuh Rixhi.

Menanggapi hal ini, Asisten 3 Bupati Jember Widodo Julianto mengatakan bahwa kelembagaan sepak bola amputasi masih belum jelas, bahkan masih baru dibentuk tahun ini.

"Makanya kelembagaannya harus jelas dulu, di mana lembaga ini bernaung, harus jelas dulu. Baru hibah bisa dilakukan," tanggapnya.

Pemerintah daerah, kata Widodo, selalu siap untuk menfasilitasi para atlet sepak bola berkebutuhan khusus. Bahkan tempat latihan juga sudah disediakan.

"Kami kan hanya fasilitator, kalau tempat kan sudah disediakan di Stadion Jember Sport Garden sebagai tempat latihan mereka kan," tuturnya.

Baca juga: Prediksi Persis Solo vs Arema FC di Jadwal Liga 1, Siaran Live Streaming Indosiar dan Vidio


Sementara itu, Sekretaris Jendral Persatuan Sepakbola Amputasi Indonesia (PSAI) Rusharmanto Sutimo mengakui rata-rata atlet difabel masih menggunakan tongkat medis


Dia mengaku saat ini masih melakukan kajian dengan akademisi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), untuk memodifikasi tongkat olahraga sepak bola difabel, supaya bisa diproduksi di dalam negeri.


"Supaya bisa diproduksi di Indonesia. Mengingat tongkat medis masih cukup riskan dilakukan, karena sangat mudah pada," urainya pria yang akrap disapa Rushar.

"Jadi sementara kami masih gunakan tongkat medis seadanya. Karena itu bagian dari tantangan teman-teman yang tidak menghalangi semangat atlet untuk berkompetisi," paparnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved