Berita Viral

Viral Voice Note Detik-detik Korban Dukun Pengganda Uang Meninggal, Kirim Pesan untuk Sang Anak

Beredar viral rekaman suara atau voice note detik-detik korban dukun pengganda uang Slamet Tohari atau Mbah Slamet di Banjarnegara meninggal dunia.

Editor: Luky Setiyawan
Instagram/Tribunnews
Viral rekaman suara atau voice note detik-detik korban dukun pengganda uang Slamet Tohari atau Mbah Slamet di Banjarnegara meninggal dunia. 

"Kayanya sih waspada aja. ya dia sih pernah ngasih ayah 100 lebih, cuma ini buat waspada aja, takutnya namanya ayah kan gak punya temen, ga punya asisten, gak punya ajudan, gak punya rekan-rekan yang ayah percaya lagi, makanya ayah agak sedikit ngeri gitu loh," katanya di voice note.

Korban merasa takut setelah mengalami sebuah kejadian di hutan.

Terlebih ia merasa aneh dan janggal setelah mendapat minuman dari Mbah Slamet.

"Apalagi tadi di hutan ayah gak sadar, ayah ngantuk mulu abis minum Pocari Sweat, tidur lagi tidur lagi, sampai ayah lagi bersila nih sambil nunggu eh kepalanya langsung tidur di bawah, kan aneh," kata Paryanto.

Ia bahkan merasa seperti mabuk setelah minum.

"Kaya orang mabuk. bener kaya orang mabuk ayah ngomong sendiri kaya orang gila. yaudah yah, semoga selamet sampai tujuan dan sukses," katanya.

Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto mengatakan Mbah Slamet mengeksekusi korban pada malam hari di kebun Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Untuk menuju lokasi harus melewati jalan desa sekitar 500 meter, lewat jalan berbatu dan kebun kol.

"Dari rumah biasanya pakai kendaraan atau menyewa dalam rangka ritual menggandakan uang sehingga korban mau," kata Hendri.

Sesampainya di lokasi, tersangka memberikan minuman ringan yang telah dicampur potas kepada korban.

Setelah memastikan korbannya tewas, kata Hendri, tersangka menggali tanah untuk menguburkan korban.

"Pada saat datang, lubang belum disiapkan. Ketika korban sudah meninggal baru digali," ujar Hendri.

Mbah Slamet mengatakan, biasanya berangkat menuju lokasi eksekusi yang berjarak sekitar 2 kilometer dari rumahnya bersama korban pada sore hari.

"Berangkat biasanya pukul 16.00 WIB. Ritual sekitar satu jam, cuma ngobrol di sini. Setelah agak malam baru disuruh minum (yang telah dicampur potas)," kata Slamet.

Menurut Slamet, korban akan tewas hanya dalam waktu lima menit setelah meminum cairan yang diberikan.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved