PON 2024
Seleksi PON Bayar Rp 25.000, Ketua AFP: Tidak Mau Pengabdian, Jangan Ada di Kepengurusan Futsal
Ketua Asosiasi Futsal Provinsi (AFP) Jawa Timur, Dimas Bagus Kurniawan, sangat menyayangkan adanya pungutan kepada pemain yang akan mengikuti seleksi.
TRIBUNJATIMUR.COM, Surabaya - Ketua Asosiasi Futsal Provinsi (AFP) Jawa Timur, Dimas Bagus Kurniawan, sangat menyayangkan adanya pungutan kepada pemain yang akan mengikuti seleksi Pra Pekan Olahraga Nasional (PON) cabang olahraga Futsal Jatim.
"Saya sangat menyangkan hal demikian terjadi. Orang jadi pengurus itu harus punya jiwa pengabdian bukan malah minta iuran," kata Dimas kepada TribunJatimTimur.com, Selasa (11/4/2023).
"Nek ga gelem (kalau tidak mau) pengabdian jangan ada di pengurusan futsal," tegas Dimas.
Pelaksanaan seleksi Pra PON Jatim yang digelar oleh Asosisasi Futsal Provinsi (AFP Jatim), di Surabaya, rencananya akan digelar, 15-16 April 2023.
Ramai menjadi perbincangan seleksi Pra PON yang digelar di Surabaya itu, tiap pemain dikenakan biaya Rp 25.000.
Dalam surat edaran dari Asosiasi Futsal Kota (AFK) Surabaya, pemain yang mengikuti seleksi dikenakan biaya sebesar Rp. 25.000 yang akan digunakan untuk operasional seleksi.
Padahal Jawa Timur disebut menjadi salah satu kiblat futsal nasional. Hanya untuk seleksi Pra PON saja, pemain harus membayar untuk dana operasional yang tidak seberapa.
Apalagi daerah yang menarik "sumbangan" pada pemain untuk biaya operasional itu adalah sekelas Kota Surabaya.
Baca juga: Ramai Seleksi Pra PON Futsal di Surabaya Tiap Pemain Bayar Rp 25.000, Bagaimana di Banyuwangi?
Sementara di daerah lainnya, seperti Banyuwangi tidak memungut biaya apapun pada pemain yang mengikuti seleksi.
Ditambahkan EXCO AFP Jatim, Munir Khan, akan mempelajari kebijakan AFK Surabaya tersebut.
"Kami akan pelajari dulu, mengapa kebijakan itu bisa dikeluarkan, baru kami akan ambil sikap," kata Munir.
Beberapa klub juga menyayangkan keputusan AFK Surabaya yang memungut biaya pada pemain.
Seperti Penanggung Jawab Sekolah Futsal Surabaya (SFS) Robert Nepa Seno mempertanyakan kebijakan tersebut.
"Ini cukup aneh dan agak memalukan, ada biaya untuk setiap pemain sebesar Rp 25.000. Tapi ya mau bagaimana lagi, kami tetap akan mengirim pemain, dan tak ingin menutup kesempatan pemain tampil di PON,” ucap Robert Nepa Seno.
Baca juga: Pelunasan Biaya Haji Reguler Mulai Dibuka, CJH Lunas Tunda 2020 dan 2022 Cukup Konfirmasi
AFP Jatim sendiri saat ini tengah menyiapkan tim yang tampil di Pra PON Aceh Sumatera Utara 2024 mendatang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.