PON 2024

Seleksi PON Bayar Rp 25.000, Ketua AFP: Tidak Mau Pengabdian, Jangan Ada di Kepengurusan Futsal

Ketua Asosiasi Futsal Provinsi (AFP) Jawa Timur, Dimas Bagus Kurniawan, sangat menyayangkan adanya pungutan kepada pemain yang akan mengikuti seleksi.

|
Editor: Haorrahman
SURYAOnline/Khairul Amin
Dimas Bagus Kurniawan, ketua terpilih AFP Jatim. 

Selain Surabaya, seleksi juga digelar di lima daerah lainnya termasuk Banyuwangi, yang telah digelar di Scudeto Futsal Banyuwangi, pada 18-19 Maret lalu.

Daerah lainnya adalah Pamekasan, Tulungagung, Magetan dan Bojonegoro. Sementara Kota Surabaya menjadi tempat terakhir pelaksanaan seleksi pemain.

Di Banyuwangi Pelatih Tim Pekan Olahraga Porprov (Porprov) Banyuwangi, Hadi Purwanto mengatakan, tidak ada biaya sama sekali yang dibebankan kepada pemain untuk seleksi Pra PON Jatim.

"Tidak ada sama sekali, bahkan saya juga ikut mendampingi mereka (tim pelatih Pra PON Jatim) untuk menggelar seleksi di Banyuwangi," kata pelatih yang akrab disapa Iwan tersebut.

Baca juga: Rencana Chelsea untuk Hakim Ziyech, Tottenham Hotspur dan PSG Siap Buntuti Gelandang The Blues

Iwan mengatakan terdapat enam pemain tim Porprov Futsal Banyuwangi yang mengikuti seleksi Pra PON.

"Ada enam pemain yang ikut seleksi, dan tidak ada biaya sama sekali ikut seleksi di Banyuwangi," kata Iwan.

Pelatih yang pernah besar di tim Futsal Green Army Surabaya itu mengaku heran ada daerah yang menarik biaya untuk seleksi.

"Ya kasihan pemainnya. Kalau pemain tidak punya uang kan tidak bisa ikut seleksi. Untung di Banyuwangi tidak bayar, kasihan pemain-pemain yang dari desa kalau sampai bayar," tambah Iwan.

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved