Berita Banyuwangi
Pesanan Naik hingga Lima Kali Lipat, Perajin Songkok Anyaman Tuai Berkah Ramadan
Perajin songkok anyaman bambu di Banyuwangi menuai berkah Ramadan, karena pesanan songkok naik hingga 5 kali lipat
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Sri Wahyunik
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, BANYUWANGI - Para perajin songkok anyaman di Desa Gintangan, Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi menuai berkah Ramadan. Permintaan peci anyaman bambu itu naik signifikan dibanding hari biasa.
Pesanan songkok anyaman mulai berdatangan sejak awal Ramadan. Pemesan songkok ini biasanya ingin memakainya selama Bulan Puasa atau saat Idul Fitri.
Samlawi Hadi Suparnato, salah satu perajin songkok anyaman, mengaku pesanan pada Ramadan tahun ini naik lima kali lipat dari hari biasa.
"Sampai sekarang, pesanan sudah 20 kodi. Kalau biasanya, cuma antara 3-4 kodi saja," kata Samlawi.
Samlawi bersyukur pesanan songkok anyaman pada Ramadan ini cukup tinggi. Hasil dari penjualan itu bisa ia pakai untuk mencukupi kebutuhan Hari Raya Idul Fitri.
Apalagi, songkok anyaman merupakan kerajinan yang laku saat musim tertentu, yakni saat hari besar umat Islam. Hal ini berbeda dengan kerajinan berbahan dasar bambu lain yang relatif tetap laku pada saat apapun.
Samlawi membuat songkok anyaman di rumahnya. Seorang diri tangan-tangannya merajut satu demi satu anyaman bambu hingga menghasilkan bentuk songkok yang ideal. Dalam sehari, Samlawi bisa membuat sekitar 20 songkok anyaman. Cukup banyak karena Samlawi telah lihai dalam merajut anyaman bambu menjadi songkok. Maklum, ia sudah sekitar enam tahun bekerja sebagai pembuat kerajinan itu.
Ada beberapa jenis motif songkok anyaman yang Samlawi produksi. Tiap motif ditentukan oleh corak dan warnanya. Semakin rumit proses pembuatannya, harga jualnya pun semakin mahal.
"Harganya antara Rp 25 ribu hingga Rp 50 ribu per biji," tambah dia.
Baca juga: BREAKING NEWS : H-7 Lebaran, Pemudik dari Bali via Pelabuhan Ketapang Naik 45 Persen
Sementara untuk ukuran, Samlawi membuat songkok mulai ukuran 2 hingga 10 -- peci anyaman untuk anak-anak hingga orang dewasa.
"Songkok anyaman ini kelebihannya adalah awet serta tahan air dan keringat. Karena songkoknya berongga, waktu dipakai juga tidak panas. Udara bisa keluar-masuk," jelasnya.
Songkok anyaman bambu buatan Samlawi dipesan dari berbagai daerah. Bukan hanya warga Banyuwangi yang menyukainya. Tapi juga warga Surabaya, Semarang, hingga kota-kota di luar Jawa.
"Pesanan dari Aceh juga ada," tutur Samlawi.
(TribunJatimTimur.com)
perajin songkok anyaman
songkok anyaman
Ramadan
Blimbingsari
Kabupaten Banyuwangi
TribunJatimTimur.com
Diikuti Berbagai Daerah, Banyuwangi jadi Laboratorium Transformasi City Branding |
![]() |
---|
Nenek 66 Tahun di Banyuwangi Tak Kunjung Pulang Usai Pamit Cuci Pakaian di Sungai |
![]() |
---|
Cuaca Ekstrem, Jalur Menuju Pelabuhan Ketapang Banyuwangi Kembali Macet |
![]() |
---|
Festival Mangrove 2025 Digelar di Banyuwangi, Konsolidasi untuk Rehabilitasi Ekosistem |
![]() |
---|
Usai Roda Dua, Pemkab Segera Bangun Jembatan Sementara untuk Roda Empat di Sungai Lembu Pesanggaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.