Berita Lumajang

Jalur Alternatif Curah Kobokan Lumajang Kini Sepi Jarang Dilewati Warga

Jalur alternatif Curah Kobokan Lumajang akhir-akhir ini jarang dilewati warga seiring difungsikannya Jembatan Gladak Perak

Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Erwin Wicaksono
Sejak difungsikannya Jembatan Gladak Perak, jalur alternatif Curah Kobokan kini sepi jarang dilewati warga, Selasa (25/4/2023) 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, LUMAJANG - Sejak difungsikannya Jembatan Gladak Perak, jalur alternatif Curah Kobokan, Lumajang kini sepi jarang dilewati warga, Selasa (25/4/2023).

Padahal jalur ekstrem yang menyusuri aliran lahar dingin Gunung Semeru itu sempat jadi tumpuan utama transportasi Kabupaten Lumajang menuju Kabupaten Malang pasca erupsi Semeru pada Desember 2022 silam.

Tampak di jalur alternatif Curah Kobokan hanya ada warga lokal setempat yang melewatinya karena faktor kedekatan lokasi.

"Karena rumah saya di Supit Urang (Kecamatan Pronojiwo) sehingga lebih dekat lewat sini," ujar Dosi warga Supit Urang yang masih melewati jalur alternatif Curah Kobokan.

Namun, melewati jalur alternatif Curah Kobokan masih memiliki keunikan tersendiri. Jalur tersebut juga menyusuri kawasan Dusun Kajar Kuning, Desa Sumberwuluh yang tertimbun material erupsi Semeru. Perkampungan di dusun tersebut kini mati alias tidak aktivitas warga lantaran semuanya sudah direlokasi.

Rumah-rumah yang tertimbun didiamkan begitu saja. Kesan angker begitu terasa apalagi saat melewatinya pada malam hari.

Sementara itu, meski tidak ditutup BPBD Kabupaten Lumajang tetap menyarankan warga agar tidak melewati jalur alternatif Curah Kobokan.

Baca juga: BREAKING NEWS : Empat Wisatawan Terseret Ombak Pantai Payangan Jember, 3 Selamat 1 Masih Dicari


Pertimbangan keamanan jadi alasan BPBD Kabupaten Lumajang memberi peringatan tersebut.

Kepala BPBD Kabupaten Lumajang, Patria Dwi Hastiadi mengatakan jalur alternatif yang melewati aliran sungai Besuk Kobokan tersebut tetap dibuka agar dapat memecah memecah kepadatan pengendaran jika terjadi kemacetan.

"Tetap dibuka seperti biasa. Berhubung sudah difungsikan, konsentrasi Curah Kobokan sudah terpecah. Sehingga setiap saat terjadi banjir lahar sudah ada jalur permanen yakni jembatan Gladak Perak," ujar Patria ketika dikonfirmasi.

Karena faktor keamanan, Patria menyarankan tidak melewati jalur alternatif Curah Kobokan kecuali sedang terpaksa. Untuk mengantisipasi  kejadian alam seperti timbulnya lahar dingin, BPBD Kabupaten Lumajang akan menyiagakan personel di sejumlah titik-titik vital termasuk jalur Alternatif Curah Kobokan.

"Kalau tidak terpaksa jangan lewati jalur alternatif Curah Kobokan," bebernya.

 


(TribunJatimTimur.com)

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved