Berita Viral
Viral Cuitan Jubir PSI Keluhkan Warung Makan Getok Harga, Berujung Ditutup Meski Sudah Minta Maaf
Viral di media sosial cuitan dari Jubir PSI Sigit Widodo yang keluhkan warung makan yang getok harga makanan di Rest Area Tol Cipali.
TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Viral di media sosial cuitan Twitter dari Juru Bicara atau Jubir Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sigit Widodo yang mengeluh soal warung makan yang getok harga makanan di Rest Area Tol Cipali.
Dalam cuitan Twitter viral tersebut, Sigit Widodo mengungkapkan bahwa dirinya 'dirugikan' atas warung getok harga setelah membeli dua porsi nasi ayam goreng.
Diketahui, dua porsi nasi ayam dan teh dalam kemasan yang dibeli Sigit Widodo tersebut senilai Rp 155.000.
Cuitan yang diunggah di akun Twitter @sigitwid pun viral di media sosial.
Baca juga: Viral Video Aksi Penganiayaan Anak AKBP Achiruddin Hasibuan, Saingi Mario Dandy, Ini Faktanya
Bahkan saking viralnya, warung makan bernama RM Hadea itu sampai ditutup sementara.
Dalam cuitannya, Sigit sempat mengunggah foto RM Hadea yang menyediakan berbagai makanan mulai dari ayam goreng, bebek goreng, telur dadar, sup hingga sayur asam.
“Buat yg sedang istirahat di rest area KM 86A Cipali dan ingin ngirit, saya sarankan jgn makan di sini.
Dua porsi nasi ayam dan teh dalam kemasan harganya Rp 155.000 dan penjualnya ngotot dibayar setelah makan.
Tapi kalau sdg mau beramal saat lebaran, ya boleh aja.
#Mudik2023,” tulis Sigit, Minggu (23/4/2023) lalu.
Cuitan Sigit itu langsung direspons oleh sang pemilik warung makan lewat akun @devinur098.
Pihak warung makan pun meminta maaf dan berjanji bakal memperbaiki pelayanan.
“Sekali lagi kami memohon maaf, dan akan segera memperbaiki sistem pembayaran dan melayani customer.
Terimakasih Pak Salam RM. Hadea,” balas si pemilik warung.
Viral rumah makan di Rest Area Cipali getok harga, 2 porsi nasi ayam dan teh kemasan Rp 155 ribu.
Mendapat tanggapan yang diharapkan, Sigit lantas berterima kasih dan menganggap masalah 'getok' harga makanan selama arus mudik selesai.
Ia lantas merinci selisih biaya yang seharusnya ia bayarkan untuk dua porsi nasi ayam mencapai Rp 36.800.
“Saya & keluarga atas nama RM Hadea memohon maaf atas kelalaian karyawan kami saat bertransaksi dg Bpk @sigitwid.
dan saya sudah berkomunikasi dg Bpk @sigitwid melalui DM pribadi di Instagram, dan meminta izin utk merefund selisih nilai kepada Bpk @sigitwid,” tulis pihak rumah makan, dikutip dari TribunWow.com.
Terbaru, Sigit mengajak masyarakat untuk ramai-ramai makan di RM Hadea jika menepi ri rest area tersebut.
"Ayo, semua coba makan di RM. Hadea di Rest Area KM 86A. Ibu @devinur098 sudah melakukan perbaikan dan menunya sebenarnya memang menarik sehingga saya memutuskan makan di sana.
Kalau ada masalah, bisa langsung menyampaikan keluhan pada beliau. Sukses untuk RM. Hanea dan perbaikannya."
Permasalahan viral itu turut ditanggapi Ketua Umum PSI Giring Ganesha.
Ia turut meminta maaf atas cuitan Sigit yang akhirnya viral di media sosial.
"Terkait permasalahan harga makan di rest area KM 86 oleh @sigitwid maka saya selaku ketum PSI mohon maaf atas kegaduhan dan kesalahpahaman antara bro sigit dan penjual @devinur098.
Walaupun masalah ini adalah masalah pribadi namun karena dalam pemberitaan membawa nama Partai maka kami akan bertanggung jawab untuk menyelesaikan secara kekeluargaan, @psi_id akan mengirimkan utusan ke pihak pengelola Rest Area dan pemilik warung agar kita akhiri permasalahan secara kekeluargaan tanpa perlu ada hukuman apapun kepada pemilik warung.
Bagi PSI pemberdayaan dan penguatan UMKM dan UKM adalah prioritas utama sebagai soko guru ekonomi kerakyatan," tulis Giring.
Kasus Warung Getok Harga Sebelumnya
Pada tahun 2019, pernah ada kejadian serupa, dimana warung mematok harga makanannya selangit dan sempat viral pada masanya.
Berawal dari seorang pria mencurahkan kekesalannya setelah harus membayar Rp 700 ribu untuk makan di sebuah warung tenda di pinggir jalan, yaitu Warung Lamongan Indah Lesehan Bu Anny.
Harga tersebut untuk membayar menu kepiting, udang, nasi dan 2 es teh.
Sementara satu pembeli 'dipalak' Rp 200 ribu untuk menu cah kangkung, nasi dan cumi.
Berikut kisah mengenaskan itu.
Berlawanan dengan sebuah restoran yang menawarkan makanan dengan rasa bintang lima tapi harga kaki lima, warung ini diam-diam 'nampol' pembeli dengan mengenakan harga bintang lima, padahal rasanya kaki lima.
Pria tersebut harus mengeluarkan uang hingga ratusan ribu rupiah untuk menu yang tidak seberapa.
Harga tersebut setara dengan makan di hotel berbintang.
Pria yang tidak menyangka akan habis ratusan ribu setelah makan di pinggir jalan tersebut merekam sang pemilik warung dan berbincang mengenai harga saat hendak membayar.
Cerita tersebut menjadi viral di media sosial baik Facebook maupun Instagram.
Seperti video yang diunggah oleh pemilik akun Facebook Tijee Uyee Slalu, Selasa (28/5/2019).
Dalam video tersebut nampak seorang pria yang hendak membayar menanyakan mengenai menu yang ia pesan, yakni cumi, nasi dan cah kangkung.
Pria tersebut kaget saat ia diminta untuk membayar Rp 220.000 untuk menu tersebut.
"Cumi apa itu? cumi laut? kok sampai 220 padahal cuma sama ca kangkung," ujar si pria yang tidak diketahui identitasnya tersebut.
Pria tersebut lantas menanyakan harga cumi satu kilo kepada pemilik warung.
"Sekilonya cumi ya 110, 85, ya gak tentu sih mas," ujar pedagang wanita itu.
"Itu kan gak ada sekilo cuminya. Saya minta notanya bisa nggak?," ujar si pria.
Saat meminta nota, pedagang mengaku tidak memilikinya.
"Gak ada nota sih mas. Kalau porsi kecil ya kecil mas, tapi ini besar," ujar ibu pedagang.
Sang pembeli pun menjelaskan kalau harga cumi mau kecil atau besar sama aja.
"Ya kecil besar sama aja, kira-kira aja mbak," ujar pembeli.

Warung tersebut ternyata berlokasi di Tegal, namun tidak diketahui secara pasti, siapa pria yang merasa dirugikan itu.
Sementara itu, terdapat cerita lain yang dialami pembeli yang turut merasa dirugikan karena makan di warung tersebut.
Masih ditulis oleh pemilik Facebook yang sama, ia mengaku makan di warung itu dan disuruh bayar hingga Rp 700.000.
Ia pun turut menambahkan lokasi warungnya, yakni di daerah Slawi.
Dalam cerita yang ia tulis dalam bahasa jawa, ia mengaku hanya memesan kepiting, udang, cumi, nasi dan es teh 2.
Ia kecewa setelah makan di sana karena harganya seperti makan di hotel berbintang.
Hal itu sangat tidak sebanding dengan menu dan tempat yang terlebih ada di pinggir jalan.
Ia juga mengungkapkan bahwa pedagang tersebut tidak ramah dan suka nembak harga.
"Ingin ikut ngeluh, ternyata di daerah Slawi ada pedagang yang galak, nembak harga. Makan kepiting, 1 porsi udang, cumi nasinya satu, es teh dua, totalnya Rp 700 ribu."
"Kecewa, seperti makan di hotel berbintang aja, padahal cuma di pinggir jalan, isinya debu jalan," tulisnya, sembari menyertakan foto warungnya.
Cerita tersebut viral dan dibagikan kembali oleh beberapa akun.
Akun Instagram @makassar_iinfo juga turut mengunggah kembali cerita viral tersebut, Selasa (28/5/2019).
"Makan nasi + cah kangkung + cumi, pria ini kaget harga yang di minta pedagang Rp. 220rb. Sementara pembeli lain mengalami hal yg sama, dia kaget saat di tanya harga untuk 1 porsi kepiting, 1 porsi cumi, 1 porsi udang, 1 piring nasi dan 2 gelas es teh ternyata Rp. 700 rb."
Warung Sempat Ditutup
Dikutip TribunJabar.id dari Kompas.com, Sabtu (1/6/2019) ada netizen yang menulis jika Warung lesehan Bu Anny tutup usai didatangi petugas Satpol PP sehari sebelumnya sehingga tidak berjualan pada Kamis malam, dan diunggah di @makassar_iinfo.
Meski demikian ketika Kasi Penyelidikan Dan Penyidikan Satpol PP Kabupaten Tegal Tavip Mulyartomi membantah akan hal itu.
Ia mengatakan tidak benar pihaknya menutup warung milik Bu Anny.
Tavip Mulyartomi menyampaikan bantahan itu saat sejumlah pemangku kepentingan mengikut rapat perihal penerbitan edaran wajib pencantuman harga bagi para PKL di ruangan Kepala Dinas Dagkop UKM Kabupaten Tegal.
Peserta rapat meliputi pejabat Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (Dagkop UKM), Satpol PP, dan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK).
Ia menjelaskan memang kedatangan personelnya ke warung Bu Anny benar adanya.
Namun petugas hanya mengecek saja kebenaran keluhan pembeli yang viral itu.
Bersama pemilik warung para petugas lantas berdialog.
"Tidak ada penutupan dari Satpol PP atau Pemkab Tegal. Warung itu tutup karena memang libur saja. Kami ke sana hanya melakukan investigasi dan memastikan kebenaran soal harga yang melejit di warung itu," kata dia.
"Ternyata benar, warung di sana memang mahal harganya. "Keluhan Rp 700.000 memang benar adanya," tambah Tavip Mulyartomi.
Sedangkan pemilik warung, Bu Anny (42) berkata memang harga makanan di warung miliknya memang demikian.
Bu Anny juga mengakui bahwa keluhan netizen itu pernah terjadi sebelumnya pada tahun 2017.
Dia pun hanya bisa berpasrah diri menerima berbagai hujatan karena dianggap 'menembak harga' di momen-momen tertentu, seperti musim mudik Lebaran saat ini.
Warga asal Malang kukuh berkeyakinan "ada rupa ada harga, ada harga ada rupa".
"Ya, saya mah pasrah. Saya sudah 10 tahun jualan di sini. Pada 2-3 tahun lalu sempat viral kayak gini juga, tapi saya tetap menjaga harga tersebut karena ada rupa ada harga," kata Bu Anny yang didampingi sang suami, Sopikhin.
Bu Anny mengklaim bahan-bahan yang dibelinya tidak sembarangan alias berkualitas super.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)
Berita Viral
Partai Solidaritas Indonesia
Sigit Widodo
Warung Getok Harga
Rest Area Tol Cipali
RM Hadea
TribunJatimTimur.com
Polres Probolinggo Fasilitasi Penjemputan Nenek Nortaji, Anak Janji Merawat |
![]() |
---|
Nenek Nortaji Bertemu Tiga Anak Kandunya di Panti Jompo Malang |
![]() |
---|
Viral Video Anak Usir Ibu Kandung di Probolinggo, Pemerintah Desa Buka Suara |
![]() |
---|
Anak Diduga Telantarkan Ibu di Probolinggo, Sebut Enggan Merawat |
![]() |
---|
Toko Miras di Malang yang Dipromosikan King Abdi Diperiksa Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.