Berita Jember
244.180 Warga Jember Telah Gunakan Alat Kontrasepsi
Hingga tahun ini pengguna alat kontrasepsi sebanyak 244.180 orang. Para Pengguna alat kontrasepsi dari pemerintah.
Penulis: Imam Nawawi | Editor: Haorrahman
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Jember - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jember mencatat, hingga tahun ini pengguna alat kontrasepsi sebanyak 244.180 orang.
Para Pengguna alat kontrasepsi dari pemerintah ini merupakan peserta aktif mengikuti Program Keluarga Berencana di 120 Fasilitas Kesehatan (Faskes), yang sudah terintegrasi dengan DP3AKB Jember.
Kepala DP3AKB Jember Suprihandoko mengungkapkan ratusan ribu pengunaan alat kontrasepsi ini terdiri dari beberapa jenis media pencegah kehamilan.
"Di antaranya IUD (Intrauterine device) yang sudah didistribusikan dan dipakai itu sebanyak 19.674. Kemudian untuk MOW (Medis Operasi Wanita) itu sebanyak 4.495," ungkap Supihandoko, Jumat (28/4/2023).
Kemudian untuk pengguna alat kontrasepsi dengan Metode Operasi Pria (MOP) tubektomi sebanyak 404 orang.
Baca juga: Elit PKB dan PDI Perjuangan Kabupaten Pasuruan Silaturahmi, Bahas Pilbup 2024
"Untuk MOW maupun MOP tubektomi ini sekali pakai untuk seterusnya. Beda dengan IUD yang hanya bisa digunakan delapan tahun," kata pria yang akrab disapa Supri ini.
Sementara pengguna kondom sebanyak 1.721 orang. Lanjut Supri, rata-rata pengguna alat kontrasepsi jenis ini adalah pasangan nikah muda.
"Karena kondom ini hanya sekali pakai, maka satu orang kami beri satu bal kondom. Dan ini dipantau pengunaannya, untuk janda atau remaja yang belum menikah, tidak akan kami beri. Karena dikhawatirkan akan digunakan untuk hal-hal yang tidak benar,"katanya.
"Memang ada juga kondom yang dijual di toko-toko. Tetapi itu bukan kondom yang berasal dari pemerintah dan biasanya itu dikhususkan bagi orang mampu secara finansial," katanya.
Baca juga: Mantan Madura United, Reva Adi Utama Jadi Rekrutan Pertama Persebaya yang Diperkenalkan Musim Ini
Kemudian untuk penguna kontrasepsi jenis Implant sebanyak 24.936 orang. Kata Supri, biasanya alat tersebut digunakan maksimal tiga tahun.
"Kemudian untuk alat kontrasepsi jenis suntik, penggunanya ada sebanyak 128.760. Suntik yang dari BKKBN ini tiga bulanan," katanya.
Supri memaparkan data terbaru ini, masih kurang sempurna. Karena pelaporan pengguna alat kontrasepsi di Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mulai menggunakan sistem digital.
"Jadi data yang entry dari lapangan langung masuk di pusat dan kadang datanya bisa diunduh kadang juga tidak. Makanya saya katakan data yang saya punya ini masih belum sempurna," katanya.
Baca juga: Sungai Menjangan Baru Dinormalisasi, Desa Kutorenon Lumajang Masih Saja Terendam Banjir
Supri menegaskan para pengguna alat kontrasepsi dari pemerintah ini merupakan pasangan usia subur. Artinya, masih beristri dan bersuami.
"Kalau tidak punya pasangan tidak kami kasih. janda saja tidak boleh, duda pun juga tidak boleh. Apalagi remaja juga dilarang mengunakan alat kontrasepsi,"paparnya.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
(Imam Nawawi/TribunJatimTimur.com)
Kepala Sekolah SD di Jember yang Pukul Siswa Dinonaktifkan, Dua Wali Murid Cabut Laporan Polisi |
![]() |
---|
Ramai Saat Pelajaran Agama, Kepala Sekolah di Jember Pukul 3 Siswa Kini Dilaporkan Polisi |
![]() |
---|
Promosi Wisata Bahari, Pemkab Gelar Jember Fishing Tourism 2025 |
![]() |
---|
Beasiswa KIP Kuliah Dicabut, Pedagang Tahu di Jember Bingung Biayai Anak |
![]() |
---|
Prevalensi Stunting di Jember Tertinggi di Jawa Timur, Capai 30,4 Persen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.