Berita Probolinggo

Upaya Pemkab Probolinggo Tekan Angka Stunting, Kolaborasi hingga Bentuk Tim Pendamping Keluarga

Pemkab Probolinggo melakukan berbagai cara untuk terus menekan angka stunting, mulai kolaborasi sampai pendamping keluarga

Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Danendra Kusuma
 Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo menggelar rapat koordinasi (rakor) pra rembug stunting, Rabu (24/5/2023). 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, PROBOLINGGO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo terus berupaya menekan angka stunting

Tim Pendamping Keluarga pun dibentuk. Mereka diterjunkan di sejumlalah wilayah, terutama yang terdapat keluarga berisiko stunting

Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Kabupaten Probolinggo, Heri Sulistyanto mengatakan Pemkab Probolinggo berinisiatif menata kebijakan stunting sesuai Perbup Nomor 35 tahun 2017 Tentang Kewajiban Kursus Pra Nikah Bagi Calon Pengantin.

Selain itu, Pemkab juga membentuk Tim Pendamping Keluarga.
Tim tersebut aktif melakukan pendampingan terhadap keluarga beresiko stunting

"Untuk menyukseskan pencegahan dan menurunkan angka stunting, tidak hanya melalui pendekatan yang bersifat spesifik dengan leading sektor bidang kesehatan. Perlu sinergi dengan berbagai sektor. Melalui program Bus Patas sinergi ini kami bentuk," katanya, saat rapat koordinasi (rakor) pra rembug stunting, Rabu (24/5/2023). 

Dia menjelaskan, Tim Pendamping Keluarga terdiri dari tenaga kesehatan, kader PKK, dan kader KB.
Sampai saat ini, kerja tim itu sudah menghasilkan dampak yang signifikan. 

"Sebab, mereka terjun langsung ke lapangan untuk melakukan pencegahan. Mereka mendampingi keluarga-keluarga berisiko stunting," terangnya. 

Baca juga: BREAKING NEWS :  Yadnya Kasada Digelar, Berikut Aturan Bagi Pedagang, Marit, dan Wisatawan

Sementara Kepala DP3AP2KB Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Yoelijanto mengungkapkan terkait dengan program prioritas stunting, DP3AP2KB telah melakukan upaya-upaya pencegahan dan melakukan solusi-solusi terbaik terhadap penanganan stunting.

Hal itu agar angka stunting di Kabupaten Probolinggo bisa menurun. 

“Kegiatan ini sudah terlapor kepada Kementerian Dalam Negeri dan memiliki indikator kinerja. Sehingga kegiatan ini harus optimal. Harapan kami, ke depan angka stunting turun mencapai 14 persen versi SSG," pungkasnya.

 


 Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

(Danendra Kusuma/TribunJatimTimur.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved