Tragedi Kanjuruhan

Kondisi Stadion Kanjuruhan Tak Terawat, Renovasi Dimulai Tahun Ini Perkiraan Habiskan Rp 1 Triliun

Usai tragedi Kanjuruhan, stadion yang pernah menjadi kandang Arema Indonesia kini sudah tak terawat. Renovasi diprediksi bakal habiskan Rp 1 Triliun

Editor: Haorrahman
TribunJatim-Timur.com/Lu'lu'ul Isnainiyah
Kondisi lapangan Stadion Kanjuruhan, Jumat (9/6/2023). 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Malang - Usai tragedi Kanjuruhan, stadion yang pernah menjadi kandang Arema Indonesia kini tak terawat. 

Tahap renovasi Stadion Kanjuruhan mulai dilakukan tahun ini. Renovasi diprediksi bakal habiskan Rp 1 Triliun.

Meskipun keluarga korban menolak renovasi stadion, namun pemerintah pusat tetap melakukannya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang, Wahyu Hidayat mengatakan saat ini renovasi dalam tahap lelang manajemen kontruksi.

"Juni kita sudah lelang manajemen konstruksi, nanti siapa pemenangnua," ucap Wahyu.

Baca juga: Pria yang Dituduh Dukun Santet di Jember Akan Tinggal di Panti Jompo

Usai lelang, selanjutnya akan menyusun Detail Engineering Desing (DED). Kemudian, akan dilakukan lelang fisik.

Wahyu menyebutkan renovasi Stadion Kanjuruhan dibangun sesuai dengan standar internasional Fifa.

"Jadi stadion saat ini direnovasi, doperluas kapasitanya diperbanyak dan standarnya kita gunakan standar internasional," jelasnya.

Sementara terkait pengerjaan renovasi langsung ditangani oleh kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebagai leading sektor.

Tentunya PUPR bekerja sama dengan Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya (DPKPCK) Kabupaten Malang. Serta Dinas Pemuda dan Olahraga.

Menurut Wahyu renovasi tersebut diperkirakan menghabiskan dana sebesar Rp 1 triliun.

Baca juga: Kembali Digelar, Festival Kitab Kuning Hadirkan Ratusan Kitab Langka Koleksi Kiai Saleh Banyuwangi

"Dana untuk membangun kembali stadion berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)," imbuhnya.

Di samping merenovasi stadion, Wahyu mengatakan Pemkab Malang juga akan membuat monumen Tragedi Kanjuruhan. Monumen ini peruntukan untuk mengenang tragedi yang terjadi 1 Oktober 2022.

"Pembangunan monumen menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)," tambahnya.

Baca juga: Mendekati Puncak Haji, Evakuasi Jemaah Sakit Dari Madinah Menuju Mekkah Mulai Dilakukan

Terpisah, keluarga korban Tragedi Kanjuruhan menolak rencana pembongkaran dan renovasi stadion tersebut.

Sumber: Surya
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved