Berita Banyuwangi

Dorong Smart Farming, Petani di Banyuwangi Dikenalkan Drone untuk Semprotkan Pupuk Cair

Alat yang dikenalkan kepada para pertani adalah drone sprayer untuk menyemprotkan berbagai jenis pupuk cair.

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Haorrahman
TribunJatimTimur.com/aflahul abidin
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani telah melihat langsung penerapan smart farming. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Banyuwangi – Para petani di Kabupaten Banyuwangi mulai dikenalkan dengan teknologi untuk mendorong proses pertanian cerdas atau smart farming. Mereka dikenalkan dengan alat-alat yang dapat mempermudah kerja petani.

Salah satu alat yang dikenalkan kepada para pertani adalah drone sprayer untuk menyemprotkan berbagai jenis pupuk cair. Sejak awal 2023, alat milik Dinas Pertanian dan pangan Kabupaten Banyuwangi itu telah dibawa berkeliling ke sentra pertanian.

Baca juga: BREAKING NEWS: Surabaya Bakal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-17, Erick Thohir Hubungi Eri Cahyadi

Salah satunya di area pertanian yang ada di Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran. Alat itu untuk menyemprotkan pupuk organik cair di lahan padi milik warga.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani telah melihat langsung penerapan smart farming tersebut saat  program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa) di desa tersebut, pada 14 Juni 2023.

"Dengan teknologi ini mempercepat proses pemupukan atau pengendalian hama pada lahan pertanian," kata Ipuk.

Baca juga: Ada Truk Terguling, Jalur Gumitir Jember-Banyuwangi Sempat Macet

Selain itu menurut Ipuk, penggunaan teknologi pertanian juga berguna untuk menarik minat generasi milenial agar berminat menjadi petani. Mendorong minat generasi muda untuk jadi petani penting untuk regenerasi.

“Penggunaan teknologi diharapkan bisa menjadi solusi permasalahan regenerasi itu. Sekaligus untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian," tambah Ipuk.

Baca juga: Viral Video Cekcok Antar Pengendara, Sopir Bus Sebut Lebih Baik Hilangkan Nyawa Satu Mobil

Ditambahkan Plh Kepala Dispertan Nanang Sugiharto, drone diterbangkan oleh petugas dari Dispertan. Pilot mengendalikan drone ke dari satu sudut area persawahan ke sudut lainnya. Drone terbang dengan menyemburkan pupuk cair merata ke petak lahan itu.

"Dengan drone ini, proses penyemprotan bisa rampung dengan sangat cepat. Dalam waktu sejam, 7 hektare (ha) lahan bisa selesai disemprot," kata Nanang.

Bandingkan dengan proses penyemprotan manual yang bisa memakan waktu seharian untuk lahan seluas 1 ha.

Baca juga: Mason Mount Berulah di Chelsea, Dua Pilihan Soal Karier Gelandang Inggris Buat The Blues Terpojok

Selain untuk lahan padi, drone sprayer juga bisa dimanfaatkan pada tanaman lain. Yang penting, proses penyemprotan bisa dilakukan dari atas tanaman. Bukan hanya pupuk organik, tapi juga bahan cair lain seperti pestisida.

Nanang menjelaskan, drone tersebut telah dioperasikan ke beberapa lahan pertanian di beberapa daerah di Kabupaten Banyuwangi dalam gerakan pengendalian organisme penganggu tumbuhan (Gerdal) dan gerakan pertanian serempak lainnya.

"Sudah kami trial (uji coba) mulai tahun ini, dan telah bisa dioperasikan," tutur dia.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

(Aflahul Abidin/TribunJatimTimur.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved