Idul Adha 2023

Bersamaan dengan Libur Sekolah, Penjualan Hewan Kurban di Surabaya Menurun Drastis

Sejumlah pedagang mengungkap penyebab lesunya penjualan, karena Idul Adha tahun ini bertepatan dengan liburan sekolah. 

Editor: Haorrahman
TribunJatimTimur.com/bobby koloway
Sejumlah pedagang hewan kurban di Surabaya mengeluhkan penjualan yang mengalami penurunan tahun ini.   

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Surabaya - Penjualan Hewan kurban di Surabaya pada Hari Raya Idul Adha 1444 H mengalami penurunan.

Sejumlah pedagang mengungkap penyebab lesunya penjualan, karena Idul Adha tahun ini bertepatan dengan liburan sekolah. 

Di antaranya terlihat di sentra penjualan hewan kurban di kawasan Jalan Ir Soekarno (Merr) di kawasan Rungkut. Di tempat ini, ada belasan stan pedagang hewan yang menjajakan kambing dan lembu.

Baca juga: Profil Nafhafirah, Sosok TikToker Viral Karena Konten Naksir dengan Komika Mamat Alkatiri

Hingga Hari Raya Idul Adha, Kamis (29/6/2023), tampak sejumlah sapi milik pedagang masih berada di stan. Para pedagang pun masih menunggu kehadiran para pembeli.

Pedagang sapi kurban, Sudahlan misalnya. Ia mengungkap penjualan sapi di stan miliknya turun hingga 50 persen. "Tahun lalu, saya bawa 90 ekor, habis. Tahun ini, saya bawa 50, sisa 5 ekor," kata Sudahlan yang merupakan pedagang asal Sumenep tersebut.

Ia menduga, salah satu penyebab turunnya angka penjualan karena momentum Idul Adha yang bersamaan dengan libur sekolah. Sehingga, sejumlah sekolah tak banyak memesan hewan kurban.

"Dari sekolah, yang awalnya bisa memesan 4 ekor, sekarang 1 ekor saja. Langganan saya memang biasanya juga dari sekolah, di samping dari masjid maupun musholla," katanya.

"Mungkin karena libur sekolah. Sehingga, nggak banyak sekolah yang membeli hewan kurban," kata pria yang mengaku berjualan di lapak ini tiap Idul Adha sejak 2015 tersebut.

Alex Gafar pedagang sapi asal Sumenep juga mengeluhkan penurunan angka penjualan. "Saya bawa sekitar 100 ekor, masih sisa sekitar 36 ekor. Tahun lalu, saya bawa 80 ekor, habis," kata Alex ditemui di stannya.

Baca juga: Satlantas Polres Lumajang Masifkan Pemberlakuan Tilang Manual di Sejumlah Titik

Sama halnya dengan Sudahlan, ia juga mengakui libur sekolah juga berdampak pada omset pihaknya. "Hingga saat ini, belum ada pengiriman ke sekolah," katanya.

Alex juga menduga penyebab lain turunnya angka penjualan. Selain karena libur sekolah, juga dengan banyaknya pedagang baru tahun ini.

Menurutnya, di 2022 lalu tak banyak pedagang yang datang karena bersamaan dengan merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak.

"Tahun kemarin (aturan penjualan) juga lebih ketat. Sehingga, yang bisa jual juga nggak banyak," katanya.

Tahun ini, sekalipun kasus PMK mereda, para pedagang masih diwajibkan untuk memastikan hewan yang dibawa bebas penyakit. Ini dibuktikan dengan terbitnya Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) yang dikeluarkan oleh daerah asal maupun tujuan.

Baca juga: Misteri Pemain ASEAN Baru Arema FC, Singo Edan Dapat Tawaran Pemain dari 2 Negara Asia Tenggara

"Kami juga didatangi oleh . petugas kesehatan dari Pemkot Surabaya. Kalau di sini Alhamdulillah, semua aman," kata pedagang yang sudah berjualan selama 7 tahun ini.

Tak hanya penjualan sapi, pedagang kambing pun juga terimbas dengan masa liburan sekolah yang berlangsung bersamaan dengan Idul Adha. "Justru yang lebih banyak terimbas adalah pedagang kambing dengan adanya libur sekolah ini," kata pedagang kambing, Nurhadi Irawan.

Tahun ini, Nurhadi hanya bisa menjual sekitar 84 ekor saja. Padahal, tahun lalu pihaknya bisa menghabiskan stok 180 ekor kambing. "Omset juga otomatis turun," kata pedagang asal Trenggalek ini.

Baca juga: Said Abdullah: PDI Perjuangan Se Jatim Gotong Royong Jalankan Kurban

Pedagang tak bisa berharap banyak dengan adanya penurunan tersebut. "Kita masih akan tunggu hingga dua hari ke depan," katanya.

Untuk diketahui, ribuan hewan kurban dipasarkan di Surabaya pada masa Hari Raya Idul Adha tahun ini. Ini terlihat dari penerbitan rekomendasi pemasukan di Pemkot Surabaya yang mencapai 4.534 hewan kurban.

Rekomendasi pemasukan merupakan salah satu persyaratan yang harus dilengkapi pedagang sebelum memasarkan hewan di Kota Pahlawan. Jumlah tersebut berasal dari 55 permohonan rekomendasi yang diajukan para pedagang hewan kurban sejak tanggal 5 - 12 Juni 2023 lalu.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur 

(Bobby Koloway/TribunJatimTimur.com) 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved