Berita Jember

Seratus Kolektor Benda Antik Pamer Koleksinya di Alun-Alun Jember

Seratus kolektor benda antik dan pusaka memamerkan koleksi mereka di Alun-Alun Jember, kegiatan ini untuk melestarikan budaya

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Imam Nawawi
Peserta menunjukkan keris dalam kegiatan pameran benda Antik di Alun-alun Jember, Jumat (14/7/2023) 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBER - 100 orang kolektor benda antik memamerkan koleksinya di Alun-Alun Jember, Jumat (14/7/2023) sejak Pukul 13.00 WIB.

Kegiatan tersebut digelar oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember yang berkolaborasi dengan Paguyuban Antik Jember.

Para kolektor tersebut memamerkan berbagai ornamen banda-benda kuno, mulai dari pusaka, batu permata, hingga barang-barang elektronik zaman dahulu.

Ketua Harian Paguyuban Antik Jember Pujiono mengatakan, 100 kolektor yang hadir di pusat Kabupaten Jember itu berasal dari berbagai daerah.

"Kalau untuk pusaka ada keris, serta benda antik kuno seperti, kinang, radio, sepeda. Kemudian ada batu mutiara, seperti batu akik dan semacamnya," ujarnya.

Menurutnya, para peserta yang mengikuti pameran ini, berasal dari Yogyakarta, Madura, Lumajang, Bali, Bondowoso , Besuki, Jember, Banyuwangi dan Probolinggo.

"Totalnya ada 100 peserta yang ikut pameran, baik kolektor benda antik, juga pusaka,"  ujarJoni Kiwir ini.

Joni Kiwir menjelaskan pameran benda antik sengaja digelar, untuk mengenalkan barang-barang kuno kepada generasi muda. Sebab, selama ini mereka menganggap hal tersebut mistis.

Baca juga: KAI Daop 9 Jember Beri Diskon 10 Persen Bagi Penumpang yang Hendak Nonton JFC


"Serta melestarikan budaya. Jadi selain menjual produk, kami juga mengenalkan kepada anak muda, tentang pusaka kekayaan budaya yang harus dilestarikan," imbuhnya.

Mengingat, kata dia, para generasi zaman sekarang banyak yang tidak tahu, bahkan kesan mereka ketika melihat pusaka, selalu dikaitkan dengan klenik.

"Kalau melihat keris itu kan kesannya menakutkan. Jadi dengan adanya ini, mereka bisa tanya, ini jenis keris apa, gimana sejarahnya, kan seperti itu," imbuh Joni Kiwir.

Joni Kiwir menegaskan setiap barang antik dan pusaka, pasti memiliki nilai filosofis dan historis, sehingga layak untuk dipelajari.

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

(Imam Nawawi/TribunJatimTimur.com)

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved