Berita Viral

FAKTA Video Aksi Pemukulan Warga Saat Malam Tirakatan yang Viral, Ternyata Bukan Pak RT

Terungkap fakta dibalik video viral pemukulan warga saat malam tirakatan 17 Agustus di Semarang. Ternyata bukan seorang Pak RT.

|
Editor: Luky Setiyawan
Instagram/kejadiansmg
Terungkap fakta dibalik video viral pemukulan warga saat malam tirakatan 17 Agustus di Semarang. Ternyata bukan seorang Pak RT. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Berikut fakta dibalik video viral pak RT pukuli warga saat malam tirakatan 17 Agustus di wilayah Pasadena, Semarang.

Pelaku pemukulan warga tersebut awalnya diketahui berprofesi sebagai pak RT.

Dalam video viral tersebut, pak RT pukuli warga setelah salaman dengan warga lain.

Alasan dari tindakan tersebut dikarenakan pelaku merasa kesal karena korban menepis tangannya.

Baca juga: Launching Digitalisasi Kelurahan, Banyuwangi Perkuat Data hingga Layanan Publik

Hal itu kabarnya membuat Pak RT geram akhirnya menampar lalu memukul warga tersebut.

Namun kini muncul klarifikasi dari pihak korban pemukulan Pak RT itu.

Pelaku ternyata bukan seorang RT atau rukun tetangga.

Status asli pelaku pemukulan warga di Psadena ini diungkap oleh F, istri korban A.

Saat dihubungi Tribunjateng.com pada Sabtu (19/8/2023), F menjelaskan jika pelaku R merupakan warga biasa.
"Pelaku sama sekali bukan Pak RT, dia warga biasa," ucap F.

Dalam video yang beredar di media sosial, A dipukul karena menolak disalami oleh pelaku.

Hal itu pun dibenarkan oleh F.

Suaminya menolak uluran tangan R karena masih sakit hati sering dihina.

"Iya benar, suami saya menolak disalami. Alasannya karena masih sakit hati selalu dihina di setiap pertemuan RT.

Disebut manusia tidak beradab, manusia tidak bisa diperbaiki lah, dianggap mengganggu kedamaian lingkungan. Padahal suami saya tidak pernah melakukan hal-hal meresahkan.," papar F kepada Tribunjateng.com, dikutip dari TribunJatim.com.

F mengakui selama ini pelaku sering memberikan komentar negatif tentang suaminya.

Padahal selama ini A selalu aktif dalam kegiatan di lingkungan tempat tinggal.

Korban tampak ditampar dan dipukul beberapa kali hingga wajahnya merah.

Korban A lalu dibawa ke RS Tugu untuk melakukan visum.

Sementara itu, kasus ini sendiri telah selesai secara damai setelah dilakukan mediasi dengan dua belah pihak.

"Pada 17 Agustus 2023 malam, sudah dilakukan mediasi oleh Babinkamtibnas dan Babinsa. Disaksikan lurah Kalipancur, Pak RT tempat saya tinggal, serta perwakilan warga.

Ada kesepakatan yang kami tandatangani" lanjut F.

Tangkapan layar video viral di media sosial, Pak RT tampar warganya di malam tirakatan 17 Agustus 2023. Sosok asli pelaku terungkap.
Tangkapan layar video viral di media sosial, Pak RT tampar warganya di malam tirakatan 17 Agustus 2023. Sosok asli pelaku terungkap. (Kolase Istimewa/TribunJatim.com)

Pihak pelaku juga sudah memberikan uang ganti rugi untuk visum.

Sebelumnya, kasus pemukulan itu terjadi saat malam tirakatan pada Rabu (16/8/2023).

Saat itu korban tengah duduk bersama bapak-bapak lain.

Pelaku lalu datang menyalami para bapak-bapak yang duduk di lokasi.

Namun saat hendak menyalami korban, tangan pelaku ditepis oleh korban.

Pelaku langsung memukul korban beberapa kali.

Beruntung warga langsung memisahkan keduanya.

Video ini pun mendapat banyak komentar dari warganet.

@dewi.anggraeni88 "Penyebabnya mungkin pelaku tersinggung karena ngajak salaman tapi tangannya malah di pinggirin... Yang korban juga kenapa sih? Mungkin pelakunya tersinggung dan malu juga di depan orang banyak malah di hardik gitu.."

@dewa_martta "Ringan tangan syekali. Bat bet bet...... combo strike 3X."

@dmaz_samsy "Mngkin sdh ad mslh sblmnya kli tuh"

@petugas_tu "Apakah pelaku langsung di keluarkan dari grup wa dan dikucilkan tetangga?"

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved