Warisan Budaya Takbenda

Mengenal Kesenian Jaran Jenggo dari Lamongan, Ditetapkan Sebagai WBTb Nasional

Kesenian Jaran Jenggo dari Lamongan termasuk ditetapkan dalam warisan budaya takbenda nasional Tahun 2023, di Jatim ada 12 karya budaya

Editor: Sri Wahyunik
zoom-inlihat foto Mengenal Kesenian Jaran Jenggo dari Lamongan, Ditetapkan Sebagai WBTb Nasional
Surya /Hanif M
Kesenian Jaran Jenggo dari Solokuro, Lamongan, masuk dalam Warisan Budaya Takbenda Nasional 2023

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, LAMONGAN - Kesenian Jaran Jenggo dari Kabupaten Lamongan termasuk dalam satu warisan budaya yang ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Nasional.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Lamongan,  Siti Rubikah membenarkan  kesenian Jaran Jenggo telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh tim ahli WBTb Kemendikbudristek RI. 

"Penetapan tersebut dilakukan dalam sidang Penetapan WBTb Indonesia Tahun 2023 yang berlangsung di Jakarta pada Kamis lalu (31/8/2023)," ungkapnya, Rabu (6/9/2023).

Jaran Jenggo dari Lamongan menjadi satu dari 12 karya budaya asli Jawa Timur yang resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Nasional.

Menurut Siti, Jaran Jenggo adalah salah satu kebudayaan dari Lamongan, asal Kecamatan Solokuro. Jaran Jenggo adalah arak-arakan perayaan dengan menggunakan kuda. 

Perayaan tersebut, antara lain, dilaksanakan untuk merayakan seorang anak laki-laki yang sudah dikhitan dengan diiringi lantunan selawat dan musik rebana.

Anak laki-laki yang sudah dikhitan  memakai pakaian ala kerajaan Jawa kemudian dinaikkan ke kuda. Dia didandani sedemikian rupa, kemudian diarak berkeliling desa.

Biasanya arak-arakan diikuti anak-anak, sementara warga sekitar menyaksikan di tepi jalan.

Ditambahkan,  kesenian Jaran Jenggo adalah kesenian kuda yang dilatih oleh pelatih kuda. Seorang jenggo bertugas melatih kudanya  untuk bisa melakukan berbagai ketrampilan. 

Baca juga: Viral Video Bocah Berlumuran Lumpur Tergeletak di Jalan, Rupanya Habis Dicekoki Arak Madu

Ketrampilan kuda itu di antaranya mengangguk-anggukkan kepala, sujud yang melambangkan penyampaian  salam hormat pada pengantin/pejabat.

Bahkan sampai pada pertunjukkan keakraban tidur bersanding dengan sang  pawang kuda. Kemudian berdiri dengan kaki di belakang, dan joget.

 "Nah, kuda yang memiliki ketrampilan  itulah yang disebut jenggo," kata Rubikah.

Kelompok kesenian tersebut, saat ini adalah  Kesenian Jaran Jenggo Sawo Kaloko Joyo yang ada di Desa/Kecamatan Solokuro. 

Kesenian ini biasanya tampil di sejumlah acara seperti khitanan, pernikahan, ulang tahun, juga peringatan hari besar nasional, maupun keagamaan.

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

(Hanif Manshuri/TribunJatimTimur.com)

 

 

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved