Berita Viral

Kelanjutan Kasus Viral Kepsek Tahan Gaji dan Intimidasi Guru SMP, Wali Kota Medan Turun Tangan

Kelanjutan kasus viral kepsek intimidasi hingga tahan gaji guru SMP. Wali Kota Medan, Bobby Nasution kini turun tangan.

Editor: Luky Setiyawan
Tribun-Medan.com
Kelanjutan kasus viral kepsek intimidasi hingga tahan gaji guru SMP. Wali Kota Medan, Bobby Nasution kini turun tangan. 

Untuk itu, Bobby meminta kepada Disdik Medan untuk memeriksa guru-guru tersebut.

"Saya minta gurunya juga diperiksa. Kalau memang disiplin berat akan ditindak tegas juga. Karena ini mereka (guru) sudah meninggalkan tugas," tegasnya.

Bobby juga meminta agar masyarakat tidak mudah terkecoh dengan video viral tersebut.

"Jadi bukan karena viral dia yang benar. Tapi dasar dari kepsek memberikan hukuman karena untuk memberi teguran. Tetapi memang cara kepsek tersebut salah dan harus kita hargai," jelasnya.

Untuk itu, Bobby meminta kepada Disdik Medan untuk memeriksa guru-guru tersebut.

"Saya minta gurunya juga diperiksa. Kalau memang disiplin berat akan ditindak tegas juga. Karena ini mereka (guru) sudah meninggalkan tugas," tegasnya.

Bobby juga meminta agar masyarakat tidak mudah terkecoh dengan video viral tersebut.

"Jadi bukan karena viral dia yang benar. Tapi dasar dari kepsek memberikan hukuman karena untuk memberi teguran. Tetapi memang cara kepsek tersebut salah dan harus kita hargai," jelasnya.

Sebelumnya, sejumlah guru bertatus aparatur sipil negara (ASN) di SMPN 15 Medan mengaku kerap mendapat intimidasi dari kepala sekolah bernama Tiurmaida Situmeang. 

Hal itu terungkap saat Tribun Medan mewawancarai sejumlah guru di sekolah yang berlokasi di Jalan Syahruddin, Kecamatan Medan Amplas itu pada Sabtu (16/9/2023). 

Salah satu guru mata pelajaran IPS, Poni JF Matulesi mengaku sering mendapat intimidasi sejak Tiurmaida Situmeang menjabat sebagai Kepala SMPN 15 Medan.

Berdasarkan pengakuan Poni, bukan hanya dirinya saja, hampir seluruh guru di SMPN 15 Medan juga sering mendapat intimidasi dari kepala sekolah tersebut.

"Kepsek itu baru pindah di bulan Maret. Tapi dia sering melontarkan kata kasar dan mengintimidasi kami. Misalnya ada beberapa kegiatan rapat. Dia selalu mengeluarkan kata kata kasar. Dia bilang guru-guru dan siswa di sini merupakan buangan," ucap Poni menirukan ucapan Tiurmida Situmeang.

Bahkan, katanya, Tiurmaida Situmeang sering melontarkan kata-kata yang tidak pantas. Padahal statusnya adalah kepala sekolah di SMPN 15 Medan.

"Pernah juga pada saat usai penerimaan murid baru, kami dikumpulkan. Tiba-tiba dia (Kepsek) ngomong, guru ini bodoh-bodoh. Kalau nilai siswa mu rendah berarti gurunya yang bodoh," paparnya.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved