Berita Viral
Nasib Pasutri Irak Usai Peristiwa Kebakaran Saat Pesta Pernikahan yang Viral, Kini Berniat Pindah
Nasib pasutri asal Irak usai peristiwa viral kebakaraan saat pesta pernikahan yang tewaskan lebih dari 100 orang terungkap.
TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Nasib pasangan suami istri atau pasutri asal Irak usai peristiwa kebakaran saat pesta pernikahan yang viral di media sosial terungkap.
Kedua berencana untuk pindah rumah.
Diketahui, beberapa waktu lalu viral insiden kebakaran saat pesta pernikahan di Qaraqosh, provinsi Nineveh, Irak pada pada Selasa (26/9/2023) lalu.
Peristiwa tersebut dikabarkan menewaskan lebih dari 100 orang.
Baca juga: Bersiap Lebaran 2024, Ethica Gelar Roadshow Kenalkan 90 Koleksi Busana Sarimbit
Sementara itu, pasutri yang menggelar pesta pernikahan tersebut, Revan (27) dan Haneen (18) berhasil selamat.
Revan berkata ia kehilangan 15 anggota keluarganya.
Istrinya juga tidak bisa berkata apa-apa lagi setelah kehilangan 10 anggota keluarganya, termasuk ibu dan saudara laki-lakinya.
Ayahnya berada dalam kondisi kritis.
Sekitar 150 tamu undangan lainnya juga terluka.
Bencana itu membuat mereka tidak bisa lagi tinggal di lingkungan mereka berasal.
"Kami tidak bisa tinggal di sini lagi," ujar Revan, dilansir Tribunnews.com dari Sky News.
"Setiap kali kami mencari kebahagiaan, sesuatu yang buruk terjadi pada kami."
"Jadi lebih baik kami pergi."
"Memang benar kami duduk di sini di depan kalian, hidup."
"Tapi jiwa kami mati. Kami mati rasa."
Pesta pernikahan tersebut mengundang sekitar 900 orang.
Api mulai muncul sekitar jam 10.45 malam.
Laporan awal menyebut kembang api yang mengiringi mereka saat berdansa, adalah penyebab kebakaran.
Tetapi Revan percaya api muncul di langit-langit.
"Mungkin hubungan arus pendek, entahlah."
"Tapi api mulai dari langit-langit, kami merasakan panas."
"Ketika saya mendengar ada suara retakan, saya melihat ke atas."
"Kemudian langit-langit itu, yang terbuat dari nilon, mulai melelah. Runtuh hanya dalam beberapa detik."
Rekaman video yang dibagikan tak lama setelah tragedi tersebut menunjukkan pasangan pengantin itu berdansa ketika potongan material yang terbakar jatuh dari atap.
Saat mereka menari, kata Revan, listrik padam.
Saat listrik kembali menyala, dia "melihat api" di langit-langit.
Saat itulah orang-orang mulai berteriak dan berlarian.
"Saya menarik istri saya dan menyeretnya."
"Saya terus menyeretnya dan mencoba mengeluarkannya dari pintu dapur."
"Saat orang-orang melarikan diri, orang-orang menginjak-injaknya. Kakinya terluka."
Revan berkata hanya ada satu alat pemadam kebakaran, itu pun tidak berfungsi.
Menjelaskan bagaimana peristiwa tersebut terjadi, Revan mengatakan dua kembang api kecil dinyalakan saat mereka mulai menari, diikuti empat kembang api lagi beberapa menit kemudian.
Sebelumnya, ayah Revan sudah mengutarakan kekhawatirannya terhadap kembang api itu, yang takut percikannya mengenai gaun pengantin dan benda-benda sekitarnya.
Namun pengelola aula pernikahan menyebut kembang api itu menggunakan listrik sehingga kita bisa meletakkan tangan di atasnya atau bahkan plastik dan tidak akan terbakar.
Pasangan itu kini hanya bisa berduka.
“Kerabat kami, teman-teman kami, orang-orang yang kami cintai semuanya telah tiada,” kata Revan.
"Dua hari yang lalu kami menguburkan pamannya [Haneen] dan kedua putrinya."
"Kemarin kami menguburkan pamannya yang lain."
"Hari ini kami menguburkan putrinya dan kami menguburkan ibunya."
"Ayahnya Kondisinya kritis. Kita belum tahu kondisinya seperti apa."
"Bibiku meninggal. Adikku mengalami luka bakar. Suaminya mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya. Pamanku kehilangan 7 anggota. Begitu banyak orang. Dan setiap hari kami mendengar lebih banyak berita menyedihkan."
Dia menambahkan: "Pada malam pernikahan... mengapa ini terjadi? Apa yang kami lakukan? Mengapa ini terjadi?"
Bahan bangunan yang sangat mudah terbakar disebutkan oleh pejabat pertahanan sipil dan media pemerintah sebagai faktor yang berpotensi menyebabkan runtuhnya bangunan tersebut dengan cepat.
Menyusul kebakaran tersebut, Perdana Menteri Irak Mohammed Shia' al Sudani mengatakan di media sosial bahwa ia telah menghubungi gubernur provinsi Nineveh dan menteri dalam negeri dan kesehatan negaranya.
Ia mengarahkan mereka untuk memobilisasi semua upaya untuk memberikan bantuan kepada mereka yang terkena dampak insiden malang tersebut.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)
Polres Probolinggo Fasilitasi Penjemputan Nenek Nortaji, Anak Janji Merawat |
![]() |
---|
Nenek Nortaji Bertemu Tiga Anak Kandunya di Panti Jompo Malang |
![]() |
---|
Viral Video Anak Usir Ibu Kandung di Probolinggo, Pemerintah Desa Buka Suara |
![]() |
---|
Anak Diduga Telantarkan Ibu di Probolinggo, Sebut Enggan Merawat |
![]() |
---|
Toko Miras di Malang yang Dipromosikan King Abdi Diperiksa Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.