Siswa SD di Situbondo Sayat Lengan

Siswa SD Sayat Lengannya Sendiri, Polisi Razia Pedagang Mainan di Sekolah

Berdasarkan pengakuan siswa benda yang digunakan untuk menyanyat lengannya itu beli di pedagang kawasan sekolah.

Penulis: Izi Hartono | Editor: Haorrahman
TribunJatim-Timur.com/Izi Hartono
Polisi merazia pedagang mainan di sekolah 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, SITUBONDO - Anggota Samapta Kepolisian Resort Situbondo, menggelar razia kesejumlah pedagang mainan di sekolah sekolah, Rabu (04/9/2023). Ini menindaklanjuti temuan 11 siswa SDN di Situbondo yang menyanyat lengannya sendiri akibat tren di Tiktok.

Berdasarkan pengakuan siswa benda yang digunakan untuk menyanyat lengannya itu beli di pedagang kawasan sekolah.

Mereka menyayat lengan sendiri menggunakan alat kesehatan sejenis alat untuk cek gula darah.

Razia pedagang yang dipimpin Kasat Samapta, AKP Sudpendi ini, memastikan dan mengatisipasi pedagang di sekolah tidak menjual benda berbahaya yang dapat disalah gunakan oleh para siswa.

Baca juga: Fun Histeria Special Halloween di Taman Safari Prigen

Dalam razia itu petugas tidak menemukan benda berbahaya yang dijual.

Selain merazia, anggota Samapta juga memberikan sosialisasi kepada pedagang yang berjualan di sekolah agar tidak menjual benda benda alat yang berbahaya dan dapat disalahgunakan.

Sudpendi mengatakan telah melalukan patroli dan himbauan kepada pedagang di dua sekolah di wilayah Situbondo, terkait viralnya kasus siswa yang menyayat tangannya sendiri.

"Para pedagang mainan di sekolah sudah mengerti, tapi kami tetap mengedukasi pedagang agar tidak menjual benda yang berbahaya,' ujarnya.

Baca juga: PREDIKSI Skor dan Susunan Pemain Bali United Vs Terengganu FC di AFC Cup, Eks Persib Disorot

Kapolres Situbondo, AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto mengatakan, menghimbau semua pihak terkait terutama Dinas Pendidikan, para guru, dan kepala sekolah untuk tetap mengwasi kegiatan muridnya.

Mantan Kasat PJR Polda Jatim ini menyangkan kejadian siswa menyayat lenganya untuk tren di media sosial.

"Saya sangat miris mendengar itu, mudah-mudahan dengan kejadian ini tidak berkembang atau menjadikan tren yang aneh-aneh," ujarnya.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

(Izi Hartono/TribunJatimTimur.com)

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved