Berita Viral
Viral Video Bocah Belajar Saat Istirahat Memulung, Hanya Ditemani Gerobak Hijau, Tuai Pujian
Beredar video viral bocah diduga pemulung sedang belajar saat istirahat memulung. Selama belajar, bocah itu hanya ditemani gerobak hijau.
TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Beredar video viral bocah sedang belajar saat istirahat memulung.
Selama belajar, dia meletakkan bukunya di atas meja kecil diduga bekas pungutan.
Video viral bocah tersebut dibagikan oleh akun Instagram @folkshitt.
Dalam video yang beredar, tampak seorang bocah sedang asyik belajar di depan ATM.
Baca juga: Viral Sopir Truk Larang Anaknya Gabung Polisi, Sempat Buat Anggota Polsek Terdiam, Alasannya Terkuak
Bocah tersebut belajar dengan hanya bertemankan gerobak hijau.
Bocah berbaju merah tersebut meletakan bukunya di atas sebuah meja kecil yang diduga dibawa saat mencari nafkah dengan mengumpulkan barang bekas.
Tak ditemani siapapun, bocah tersebut hanya didampingi sebuah gerobak berwarna hijau yang dipenuhi botol bekas
dan barang bekas yang sebelumnya telah dikumpulknya sebelumnya.
Sontak video bocah dan barang bekas tersebut menuai berbagai komentar netizen yang salut dengan usaha bocah tersebut.
“Jujur iri banget sama dia karna bisa nyempetin belajar di sela2 kesibukannya buat bantu cari nafkah,
semangat yaa suatu saat nanti kamu pasti bisa suskse karna perjuangan kamu sendiri bukan sukses karna orang dalam,” tulis akun @enay._, dikutip dari TribunJatim.com.
“kamu keren dek, semoga dimasa depan kamu sukses,” tulis akun @fitriarmilla
Hingga berita ini diturunkan, Tribun masih melakukan upaya konfirmasi.
Kisah Viral Serupa: Sosok Soleh Eko Wibowo, Siswa SMK di Gunungkidul Jadi Pemulung Usai Pulang Sekolah
Viral di media sosial sosok Soleh Eko Wibowo, siswa SMK di Gunungkidul jadi pemulung setelah pulang sekolah.
Dari mulung, dirinya mengaku mendapat uang sekitar 15 ribu rupiah.
Aksi Soleh Eko Wibowo, siswa SMK di Gunungkidul jadi pemulung dilakukan semata untuk memenuhi kebutuhan sekolah.
Meski begitu, dirinya mengaku tidak malu bekerja menjadi pemulung, memunguti sampah usai pulang sekolah.
Selain untuk sekolah, Ia melakukan hal itu karena ingin membantu perekonomian keluarganya.
Bagaimana kisah perjalanan hidup Soleh Eko Wibowo?
Ternyata Soleh Eko Wibowo memulung juga untuk membiayai kebutuhan sekolah.
Sepulang sekolah, dia tak langsung pulang ke rumah.
Dia biasanya langsung menuju ke belakang sekolah untuk mencari barang bekas, seperti botol dan gelas bekas minuman ringan.
Satu persatu sampah dia singkirkan untuk mencari barang bekas pilihannya.
Setelah satu kantong besar penuh, dirinya mengambil sepeda berwarna putih pemberian salah seorang guru sekolahnya.
Kemudian dia menempuh perjalanan sekitar 15 km menuju rumahnya.
Dia sempat berhenti untuk mengambil gelas minuman ringan dan dimasukkan ke wadah plastik.
Ketika jalan menanjak, Soleh Eko Wibowo mengayuh sepedanya sambil berdiri agar lebih ringan.
Sejumlah ibu-ibu yang sedang duduk di pinggir jalan sempat menyapa Soleh Eko Wibowo.
Yakni ketika dia mengayuh sepedanya menuju ke rumah di Padukuhan Jeruklegi, Kalurahan Katongan, Kapanewon Nglipar.
Ketika awal bersekolah, Soleh Eko Wibowo dulu berjalan kaki.
Guru dan warga yang melihat perjuangan Eko pun iba dan memberikannya sepeda.
"Tidak malu, nanti barang bekas ini dikumpulkan di rumah, lalu setelah banyak dijual."
"Biasanya dapat antara Rp15.000 sampai Rp25.000, kadang lebih, kadang kurang," tutur dia, dikutip dari TribunTrends.com.
Jika waktu libur telah tiba, siswa kelas XII Jurusan Bisnis Daring dan Pemasaran ini memilih menghabiskan waktu untuk memulung sampah.
Tak jarang dia sampai ke wilayah Kapanewon Ngawen demi memulung.
Meski tidak banyak hasil yang didapatkan, hal ini cukup membantu untuk biaya jajan dan kebutuhan sekolah.
Tumbuh dalam keluarga dengan keterbatasan ekonomi tak membuatnya menyerah.
Ibunya bekerja sebagai tukang kebun, serta menjual makanan jika ada pesanan, dan ayah sambungnya buruh bangunan.
"Ya untuk jajan dan beli kuota," kata Soleh Eko Wibowo.
Soleh Eko Wibowo tak memiliki cita-cita yang muluk.
Dia hanya ingin menjadi kreator konten atau berjualan angkringan setelah lulus sekolah
Saat ini dirinya sudah merintis membuat akun media sosial yang berisi tentang animasi dan komik.
"Dulu YouTube saya sudah 500 pengikut, tapi hilang. Sekarang mulai lagi, baru 70-an pengikut," kata dia.
Kepala Sekolah SMK Teruna Jaya 1 Gunungkidul, Supater Murbo Prihadi mengatakan, Soleh Eko Wibowo berasal dari keluarga yang kurang mampu.
Soleh Eko Wibowo tergolong siswa biasa, tetapi memiliki ketekunan.
Ia membenarkan bahwa siswanya tersebut sering mengambil barang bekas untuk dijual sepulang sekolah.
Untuk meringankan pembiayaan sekolah, Soleh Eko Wibowo sudah mendapatkan bantuan dari donatur.
Selain itu, lanjut Supater, siswa kelahiran 27 September 2003 ini terlebih dahulu menghabiskan waktu sekitar satu jam memanfaatkan WiFi sekolah untuk mengedit animasinya.
Pihak sekolah mendukung hobinya tersebut, diharapkan hobinya tersebut dapat menambah pendapatannya sebagai kreator konten.
"Dia betah di sekolah, pas sudah jam pulang dia manfaatin WiFi dulu untuk buat animasi dan komik," kata Supater.
Dia berharap, anak didiknya ini bisa sukses dan membantu perekonomian keluarganya.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)
| Cek Mahar Rp 3 Miliar Pernikahan di Pacitan Dipertanyakan, Ini Pernyataan Ibu Mertua |
|
|---|
| Viral Mahar Rp 3 Miliar di Pacitan, Kades Bantah Isu Sang Suami Kabur |
|
|---|
| Viral Pernikahan Beda Usia 50 Tahun di Pacitan, Mas Kawin Cek Rp 3 Miliar dan Hadiah Toyota Camry |
|
|---|
| Polres Probolinggo Fasilitasi Penjemputan Nenek Nortaji, Anak Janji Merawat |
|
|---|
| Nenek Nortaji Bertemu Tiga Anak Kandunya di Panti Jompo Malang |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.