Berita Viral

VIRAL Kisah Driver Ojol Dikeroyok 3 Waria di Padang, Bermula dari Jual Beli HP, Korban Diseret

Baru-baru ini viral kisah driver ojol dikeroyok tiga waria di Padang. Kejadian bermula dari jual b eli di marketplace.

Editor: Luky Setiyawan
Istimewa/Polsek Koto Tangah
Salah seorang Waria yang mengeroyok seorang Ojol di Koto Tangah, Padang saat diamankan polisi di Koto Tangah, Sabtu (7/10/2023). Baru-baru ini viral kisah driver ojol dikeroyok tiga waria di Padang. Kejadian bermula dari jual b eli di marketplace. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Viral di media sosial kisah driver ojol dikeroyok tiga waria di Padang.

Kejadian tersebut bermula dari jual beli di marketplace.

Peristiwa viral driver ojol dikeroyok tiga waria itu iini telah ditangani oleh polisi pada Sabtu (7/10/2023).

Dari pelaku, ditemukan sejumlah barang bukti seperti batu hingga balok kayu.

Baca juga: Dirjen Imigrasi Minta Jajaran Kemenkumham Jatim Kompak dan Bangun Budaya Saling Memperkuat

Ketiganya berinisial AP (25) warga Padang Utara, JN (30) warga Padang Selatan, dan HS (38) warga Mandau, Bengkalis, Riau.

Sedangkan korbannya seorang ojek online berinisial R (26), warga Rawang, Padang Selatan, Padang.

Kanit Reskrim Polsek Koto Tangah, Ipda Mardianto Padang mengatakan, korban dianiaya pelaku secara bersama-sama alias dikeroyok.

Insiden ini bermula saat korban hendak menjual handphone (HP) lewat marketplace dan pelaku merupakan pembelinya.

Saat itu, para pelaku meminta korban untuk datang ke rumahnya.

"Sesampai di rumah, korban ditarik, dan terjadi penganiayaan," kata Ipda Mardianto Padang, Minggu (8/10/2023).

Soal motif, Mardianto bilang kasus ini masih dalam tahap pengembangan dan penyelidikan lebih lanjut.

Kapolsek Koto Tangah, AKP Afrino mengatakan, pelaku HS diamankan pada saat sedang mengisi acara sebagai MC di Parupuk Tabing, Koto Tangah.

Setelah diamankan, kata dia, pelaku berinisial HS mengakui perbuatannya yang telah menganiaya korban.

Sedangkan dua pelaku lainnya diamankan di kos-kosan kawasan Padang Sarai, Koto Tangah.

Afrino menyebut, sebagai barang bukti pihaknya menyita satu buah batu, satu gunting, saru batang kayu balok, dan satu buah obeng.

"Pelaku dan barang bukti telah diamankan di Polsek Koto Tangah," ujarnya.

Kisah Lainnya - Siswa SMK di Gresik Dikeroyok Teman, Berawal Gegara Sepatu

Miris memang saat ini kasus perundungan di kalangan anak sekolah makin marak terjadi.

Yang awalnya bercanda, bisa berakhir babak belur dihajar teman sendiri, seperti yang dialami siswa asal Gresik, Jawa Timur ini.

Seorang siswa SMK di Gresik, dikeroyok temannya sendiri hingga alami sejumlah luka di tubuhnya.

Semua bermula gara-gara candaan menyembunyikan sepatu milik siswi di kelasnya.

Seperti apa kronologinya?

Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Gresik, Jawa Timur berinisial BAP (16) diduga menjadi korban pengeroyokan.

Dugaan pengeroyokan tersebut sudah dilaporkan oleh keluarga korban ke polisi.

Kanit PPA Kepolisian Resor (Polres) Gresik Ipda Hepi Muslih Riza membenarkan adanya laporan dugaan pengeroyokan.

Polisi kini meminta keterangan pada sejumlah saksi.

"Sudah ditangani. Sudah ke tahap pemanggilan saksi-saksi," ujar Hepi, Selasa (3/10/2023), dilansir dari TribunStyle.com.

Sementara ayah korban Aris Pujianto mengatakan, pengeroyokan terhadap anaknya terjadi pada 6 September 2023 sekitar pukul 17.30 WIB di Perumahan Ganara City, Desa Wedoroanom, Kecamatan Driyorejo, Gresik, Jawa Timur.

BAP diduga dikeroyok beberapa orang, salah seorang di antaranya rekan satu kelas korban.

Bermula sepatu

Pengeroyokan tersebut bermula saat korban BAP menyembunyikan sepatu milik salah seorang siswi rekan sekelasnya berinisial K.

Meski sepatu dikembalikan saat pulang, namun K tidak dapat menerima dan melaporkan hal itu kepada kekasihnya.

"Anak saya terus berucap minta maaf, tapi begitu tiba di area perumahan. Pacar K beserta teman sekelas anak saya, langsung melakukan pengeroyokan kepada anak saya,” kata Aris.

Korban

Pelaku pengeroyokan diduga berjumlah tiga sampai enam orang.

Mereka menganiaya anaknya dengan kaki dan tangan.

Akibat aksi tersebut, korban mengalami luka di bagian tubuh.

Keluarga lantas mengajak korban untuk melakukan pemeriksaan medis.

Setelah itu, mereka melaporkan aksi kekerasan yang dialami oleh BAP ke Polres Gresik.

"Luka di bagian kepala, ada memar dan benjolan bekas pukulan. Serta luka di bagian kaki, tangan dan badan,” ucap Aris.

Menurutnya, sang anak sempat mengalami trauma.

"Setelah kejadian itu, anak saya jadi seperti trauma. Tidak mau ke sekolah, ngajak balik ke Surabaya. Tapi sekarang saya dan keluarga kan sudah pindah di sini (Gresik)," kata Aris.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved