Pelepasan Banteng di TN Baluran
Dimas, Banteng Jantan Dilepaskan di TN Baluran, Diharapkan Bisa Tingkatkan Populasi
Seekor Banteng Jawa dilepasliarkan ke kawasn Taman Nasional Baluran Situbondo, diharapkan banteng jantan ini jadi pejantan menambah populasi
Penulis: Izi Hartono | Editor: Sri Wahyunik
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, SITUBONDO - Seekor Banteng Jawa (Bos javanicus) dari Taman Safari Indonesia (TSI) II Prigen, Pasuruan, dilepas di kawasan Taman Nasional Baluran, Situbondo.
Pelepasan satwa banteng tersebut, selain menambah indukan jantan banteng, juga dalam rangka road to puncak Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) dan bertepatan juga dalam rangka memeriahkan Hari Satwa Sedunia (World Animal Day).
Tak hanya itu, penambahan indukan banteng jantan itu, merupakan salah satu bentuk upaya pengembangbiakan semi alami yang diharapkan dapat membantu upaya peningkatan populasi dan mutu keanekaragaman genetis banteng.
Kepala Balai TN Baluran, Dr. Johan Setiawan mengatakan, indukan Banteng Jawa (Bos javanicus) dari lembaga konservasi TSI II Prigen ini akan dijadikan sebagai pejantan unggul bagi empat ekor banteng betina di SSB.
Dengan adanya pejantan unggul ini kata Johan, diharapkan dapat menghasilkan keturunan atau bibit unggul dan tangguh dengan morfologi dan genetis yang unggul.
"Sebanyak satu ekor banteng jantan telah disiapkan oleh pihak manajemen TSI II Prigen untuk SSB TN Baluran. Indukan jantan tersebut bernama “Dimas” yang merupakan keturunan dari indukan betina bernama “Dini” dan indukan jantan bernama “Matos” dan terlahir di TSI II Prigen pada tanggal 22 Agustus 2017," ujar Johan.
Dikatakan, program yang dilakukan di SSB TN Baluran tersebut menjadi salah satu contoh upaya konservasi di Jawa Timur, sekaligus merupakan bagian dari bentuk kerjasama KLHK dengan Perhimpunan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI).
Atas dasar hal tersebut, kata Johan, maka melalui Surat Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik (KKHSG) kepada Direktrur Taman Safari Indonesia (TSI) II Prigen, tertanggal 26 September 2023 perihal Perolehan Pejantan Indukan Banteng dilaksanakan dengan memilih pejantan indukan yang layak. Pejantan Banteng “Dimas” telah diperiksa Tim medis dari TSI II Prigen dengan metode yang terukur dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Baca juga: Viral Sosok Bocah SD Bawa Bekal Ulat Sagu ke Sekolah, Reaksi Guru Buat Warganet Heran
"Dari hasil serangkaian uji tersebut, “Dimas” dinyatakan sehat dan sangat layak untuk dijadikan indukan bagi pengembangbiakan Banteng di SSB TN Baluran," imbuhnya.
Menurutnya, sebagai satwa yang dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No 106/2018, dan termasuk “endangered” secara IUCN Redlist, upaya peningkatan populasinya harus menjadi perhatian penting sebagaimana Surat Keputusan Direktur Jenderal KSDAE No. 180/IV-KKH/2015 bahwa Banteng termasuk salah satu dari 25 jenis satwa prioritas yang perlu ditingkatkan populasinya.
"Banteng “Dimas” akan segera ditranslokasi dari di TSI II Prigen ke SSB TN Baluran. Harapan bersama bahwa “Dimas” akan tumbuh berkembang dengan baik di kandang SSB TN Baluran, sehingga mampu memberikan keturunan Banteng Jawa yang siap dilepasliarkan kembali di habitat alami TN Baluran," ungkapnya.
Sementara itu, Plt Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik, drh Indra Exploitasia, M.Si., menyampaikan bahwa penambahan 1 ekor Banteng Jantan dari TSI II Prigen ke Suaka Satwa Badak Taman Nasional Baluran, sebagai implementasi program ex-situ linked to in-situ dan bagian dari Global Species Management Plan (GSMP), diharapkan sudah benar-benar melalui proses pemilihan indukan yang unggul, sehat, dan secara genetic bagus, sehingga harapannya dapat dilakukan perencanaan program pengembangbiakan semi alami di SSB dengan baik.
"Dalam konteks GSMP, tidak hanya satwanya saja yang ditransfer, tetapi juga ilmu pengetahuan dan teknologi pengembangbiakan Banteng untuk peningkatan kapasitas petugas Taman Nasional Baluran dan Lembaga konservasi seperti TSI II Prigen," kata Indra.
Hal ini, menjadi awal untuk pengembangan jejaring antara pengelola SSB dan Lembaga konservasi serta mitra seperti Copenhagen Zoo dan juga perguruan tinggi.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
(Izi Hartono/TribunJatimTimur.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.