MBG Situbondo
Satgas Evaluasi Program MBG Situbondo Usai Dua SPPG Ditutup
Satgas 3P Situbondo evaluasi program makan bergizi gratis usai terdapat dua SPPG ditutup sementara.
Penulis: Izi Hartono | Editor: Haorrahman
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Situbondo - Satgas Pelaksana Percepatan Penyelenggaraan (Satgas 3P) Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kabupaten Situbondo menggelar rapat evaluasi program Makan Bergizi Gratis (MBG), setelah dua SPPG ditutup sementara, di Intelligence Room Pemkab Situbondo dan dipimpin langsung oleh Ketua Satgas 3P, Fathor Rahman, Kamis (2/10/2025).
Dalam pertemuan itu, hadir seluruh kepala SPPG, perwakilan Dinas Kesehatan, serta Dinas Sosial.
Evaluasi dilakukan untuk meninjau kembali pelaksanaan program MBG yang sudah berjalan di berbagai sekolah di Situbondo.
Baca juga: Manfaatkan Laptop Chromebook Zaman Nadiem Makarim, SDN di Jember Terapkan Kelas Digital
“Rapat evaluasi ini untuk menampung catatan serta masukan dari berbagai pihak agar pelaksanaan makan bergizi gratis ke depan bisa lebih baik,” kata Fathor Rahman.
Menurut Fathor, evaluasi difokuskan pada proses penyediaan makanan, mulai dari sarana dapur hingga standar kebersihan. Tujuannya agar kualitas makanan tetap higienis dan terjamin sebelum disalurkan ke siswa.
Selain itu, Satgas 3P juga meminta masukan langsung dari sekolah. Mulai dari jenjang RA/TK hingga SMA/MA di Kabupaten Situbondo, sekolah diminta mengisi instrumen evaluasi yang telah disediakan.
Baca juga: 4 Pemain Baru Persib Bandung Potensi Terdepak Lebih Cepat, 1 Nama Panen Kritikan dari Bobotoh
“Ini bagian dari langkah perbaikan agar program makan bergizi gratis semakin tepat sasaran,” ujarnya.
Jumlah SPPG di Situbondo
Koordinator Sub Satgas Pelaksana Percepatan Penyelenggaraan SPPG Situbondo, Mayor Kav Aan Jauhari, menjelaskan saat ini ada 9 SPPG yang aktif, dari total sekitar 60 SPPG yang ada di Situbondo.
Terkait tenaga dapur, Aan menegaskan rekrutmen relawan menjadi tanggung jawab masing-masing mitra yayasan.
Baca juga: Mensos dan Luhut Nikmati Kopi Gombengsari Banyuwangi: Kopinya Mantap
Relawan biasanya direkrut saat usulan pembangunan dapur diajukan, kemudian diverifikasi oleh kepala dapur yang ditunjuk.
“Kami sudah komunikasikan dengan yayasan dan mitra terkait standar higienis, termasuk soal tenaga dapur. Rekrutmen relawan memang menjadi bagian dari tanggung jawab mitra,” jelasnya.
Mengenai penutupan sementara dua SPPG, Aan menyebut hal itu sesuai rekomendasi Badan Gizi Nasional (BGN). Penutupan dilakukan agar ada evaluasi lebih lanjut terkait kendala yang sempat terjadi.
Baca juga: Bikin Resah Warga, Pakaian Dalam Wanita Berkali-Kali Hilang Selama Setahun
“Informasi yang kami terima sebulan lalu, ada kendala yang dialami siswa. Itu bukan keracunan, namun penyebab pastinya masih menunggu hasil laboratorium dari Dinas Kesehatan atau BPOM,” tambah Aan.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.