Masriah Jilid 2, Sosok Pria di Bangka Kerap Ludahi Rumah Tetangga Selama 2 Tahun: Teman Jadi Takut

TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Sosok pria asal Bangka viral usai tindakannya mirip dengan Masriah, yakni mengganggu rumah tetangga.

Pria yang bekerja di instansi pemerintahan Bangka Selatan itu kerap meludahi rumah tetangganya selama dua tahun terakhir.

Aksi pria di Bangka meludahi rumah tetangga kemudian terekam dalam video yang diunggah oleh akun TikTok @nevisiska1 dan viral di media sosial.

Dalam video yang berhasil dikumpulkan korban, pria tersebut biasa meludahi rumah tetangganya saat pagi hari hingga malam hari.

Baca juga: Kurang Diminati Pasar Lokal, Beras Organik  Lumajang Lebih Laku di Kota Besar

Aksinya tersebut dilakukan secara diam-diam tanpa dilihat oleh pemilik rumah.

Tampak sebelum meludahi rumah tetangganya, pria tersebut terlebih dahulu mengumpulkan seluruh air liur dari tenggorokannya.

Air liur tersebut kemudian diludahkan pelaku ke halaman rumah tetangga yang berada tepat di samping kediamannya.

“aku vidion diam, alasannya kalo aku vidoin terang2ngan dia berhenti Ingsung masuk rumah byangin saja sudah hmpir 2tahun orng ini ngeludahin rumah kmi udah di lapor sana sini gak ada yg urusin

masalah nian dia gak sopan semua orng bertamu drumah kmi ikut di ludahin efek nya temen saya maupun suami takut main ke rumah,” papar korban, dikutip dari TribunTrends.com.

Selain kerap meludah kerumah tetangganya, pria tersebut juga menutup batas rumah mereka dengan menggunakan terpal hitam.

Yang semakin mengganggu, pria tersebut juga sering menggeberkan gas sepeda motor miliknya hingga mengganggu tetangga pemilik rumah.

Meski sudah mencoba melapor ke berbagai pihak, wanita pemilik rumah yang kerap diludahi mengaku belum mendapat tindakan hingga akhirnya memutuskan untuk memviralkan di TikTok.

Belakangan diketahui ternyata aksi meludahi rumah tetangga tersebut dipicu oleh kesalah pahaman.

Pemilik rumah menjelaskan peristiwa itu terjadi usai ia dan suami membuat batasan rumah menggunakan pagar dan pavling block.

Saat proses pemasangan pavling block, keduanya sempat mencabut tanaman milik tetangga tanpa izin karena sudah memasuki pekarangan rumah mereka sendiri.