Pengendalian Inflasi Jember

Lewat Si Rambo, Upaya Pemkab Jember Kendalikan Inflasi dan Jaga Daya Beli Masyarat

Si Rambo, merupakan program andalan Pemkab Jember untuk mengendalikan inflasi, memantau kondisi harga bahan penting, serta menjaga daya beli warga

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Diskominfo Jember
Bupati Jember Hendy Siswanto memimpin rapat Si Rambo, rapat mingguan untuk pengendalian inflasi di Kabupaten Jember 

TRIBUNJATIMTIMTIMUR.COM, JEMBER - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka inflasi di Kabupaten Jember masih di angka 0,20 persen di Bulan September 2023. Angka tersebut nomor tiga terbawah dari semua daerah di Jawa Timur.

Bupati Jember Hendy Siswanto mengatakan, dalam upaya pengendalian  inflasi tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember mencanangkan program Si Rambo. Si Rambo akronim dari Sinergi dan Kolaborasi Rapat Mingguan Setiap Hari Rabo.

Menurutnya kegiatan itu, merupakan rapat mingguan bersama BPS, yang  dilakukan setiap Hari Rabu pagi. Forum itu membicarakan perihal pengendalian inflasi di Kabupaten Jember.

"Dan bisanya sebelum rapat, kami olahraga bareng dulu, sarapan bareng. Kemudian baru rapat tentang inflasi, sejak Tahun 2022 akhir hingga hari ini, masih berjalan," ujar Hendy ketika diwawancarai perihal pengendalian inflasi, pada Kamis (19/10/2023).

Rencananya, kata dia, setiap dua minggu sekali, rapat inflasi ini akan dilakukan melalui kegiatan webinar. Seperti yang sudah dilakukan pada Rabu (18/10/2023).

"Agar bisa diikuti oleh seluruh ASN, termasuk camat dan Kades. Bahkan kemarin webinarnya diikuti oleh 480 ASN se-Kabupaten Jember," kata Hendy.

Melalui hal itu, lanjut Hendy, para camat, kepala desa, bersama Pemkab Jember  bisa bersinergi ketika terjadi kenaikan harga barang pokok.

"Misalkan di desa A, barang apa saja yang mengalami kenaikan harga disitu dan butuh pasar murah, maka kami dari kabupaten akan turun disitu. Jadi semua lini kami jaga, tujuannya hanya satu, daya beli masyarakat tetap mampu," jlentrehnya.

Beberapa intervensi yang dilakukan pemerintah dalam menekan inflasi, kata Hendy, di antaranya pasar murah hingga Bantuan Langsung Tunai (BLT).

"Bantuan BLT sudah berjalan beberapa waktu lalu, bantuan pangan juga sudah kami lakukan bersama sama," katanya.

Hendy mengakui kendala yang terjadi akhir-akhir ini, gara-gara kemarau panjang. Sehingga membuat produksi tanaman padi dari dari petani menurun.

"Adanya El Nino, membuat produksi beras kami menurun. Airnya kurang, jadi kami harus atur sistem debit air kami," paparnya.

Baca juga: Karya Lukis di Atas Daun Jati Alumnus Ponpes Asal Probolinggo Tembus Pasar Mancanegara

Dia mengatakan seluruh perusahaan swasta, maupun milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Jember, ikut dalam pengendalian inflasi.

Sementara itu, Kepala BPS Jember Try Erwandi mengatakan angka inflasi di Jember pada bulan September 2023, berada di angka 0,20 persen. Katanya, masih di bawah angka inflasi Jawa Timur.

"Kalau selama sembilan bulan, sejak Januari hingga September 2023, inflasi di Jember berada diangka 1,68 persen. Kemungkinan dalam dua bulan ke depan, total inflasi di Jember selama 12 bulan berada di angka 2 persenan," ungkapnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved